Tutorial
Rahasia Membuat Wedang Uwuh Ala Angkringan yang Nikmat dan Hangat

Wedang uwuh itu beneran salah satu minuman tradisional yang nggak cuma bikin tubuh hangat, tapi juga bikin hati tenang. Rasanya tuh perpaduan sempurna antara manis, pedas, dan segarnya rempah-rempah. Pertama kali saya nyobain wedang uwuh, itu waktu nongkrong di angkringan kecil di Yogyakarta. Malam itu dingin banget, dan seorang teman bilang, “Cobain deh wedang uwuh, ini minuman rahasianya orang Jawa biar nggak gampang masuk angin.”
Saya nggak tahu apa-apa soal wedang uwuh waktu itu, tapi begitu nyeruput pertama kali, wow, rasanya kayak pelukan hangat yang bikin nyaman. Aromanya rempah banget, jahe dan kayu manisnya mendominasi, tapi ada rasa lain yang nyegerin, kayak daun-daunan herbal. Warnanya juga unik, merah pekat yang menggoda. Malam itu, saya langsung jatuh cinta sama wedang uwuh.
Dari rasa penasaran itu, saya mulai cari tahu gimana cara bikin wedang uwuh sendiri di rumah. Ternyata, bikinnya nggak ribet kok. Bahannya pun cukup mudah ditemukan, apalagi kalau kamu tinggal di Indonesia. Semua ada di pasar tradisional atau toko rempah, dan kalau udah siap, kamu bisa bikin minuman ala angkringan sendiri di dapur. Nih, saya bagi langkah-langkahnya.
Pertama-tama, siapkan bahan-bahannya dulu. Yang paling penting itu jahe. Jahe adalah bintangnya wedang uwuh karena rasa pedas dan hangatnya berasal dari sini. Kamu butuh sekitar 3-4 cm jahe segar. Kupas kulitnya dulu, lalu memarkan pakai ulekan atau sisi pisau. Jangan sampai terlalu halus, cukup retak aja biar aromanya keluar maksimal. Kalau bisa, pilih jahe emprit karena rasanya lebih pedas dibanding jahe biasa.
Selanjutnya, daun pandan. Pandan ini rahasianya kenapa wedang uwuh punya aroma wangi yang khas. Ambil 2-3 lembar daun pandan, cuci bersih, dan ikat simpul. Kenapa diikat simpul? Biar gampang dicemplungin ke air dan nggak berantakan waktu dimasak.
Selain itu, jangan lupa sereh. Sereh ini bahan yang nggak bisa dilewatkan kalau bikin wedang uwuh. Rasa segarnya itu bikin minuman ini makin kompleks. Cukup ambil 1 batang sereh, cuci bersih, lalu geprek bagian bawahnya. Ingat WAJIB digeprek! Kalo nggak digeprek, nanti rasa dan aromanya nggak bisa keluar maksimal.
Kayu manis juga jadi elemen penting di sini. Kamu cukup pakai satu batang kecil, tapi kalau suka rasa kayu manis yang lebih tajam, boleh tambahin sedikit lagi. Saya pribadi lebih suka yang subtle, jadi nggak terlalu dominan.
Kemudian ada daun secang. Ini dia bahan yang beberapa orang merasa gimana gitu (karena bentuknya merupakan potongan kayu) yang bikin wedang uwuh punya warna merah cantik. Daun secang ini sebenernya adalah serutan kayu pohon secang. Biasanya dijual dalam bentuk kering di pasar rempah atau toko herbal. Kalau susah nemu daun secang, bisa pakai serbuk secang. Cukup ambil sekitar 2-3 lembar atau satu jumput kecil serbuknya. Ini yang bikin wedang uwuh terasa sedikit berbeda dari wedang rempah biasa.
Lalu, ada cengkeh. Butiran kecil ini punya aroma khas dan sedikit rasa pedas yang bikin wedang uwuh lebih kompleks. Jangan banyak-banyak, cukup 2-3 butir aja karena aromanya kuat banget.
Terakhir, tentu aja gula merah. Ciri khas gula merah selalu memberikan cita rasa yang manis dan lembut dan terpenting nggak bikin enek. Pilih gula merah yang berkualitas, ya, biasanya yang warnanya lebih gelap punya rasa lebih pekat. Kamu butuh sekitar 1-2 sendok makan, sesuai selera. Kalau nggak ada gula merah, bisa juga pakai gula aren sebagai pengganti.
Nah, kalau semua bahan udah siap, saatnya masak. Langkah pertama, siapkan air sekitar 500 ml—ini cukup untuk 2-3 porsi wedang uwuh. Masukkan air ke panci, lalu nyalakan api kecil. Masukkan jahe yang sudah dimemarkan, daun pandan, sereh, kayu manis, daun secang, dan cengkeh. Jangan langsung masukkan gula merah ya, biar rasa manisnya bisa diatur belakangan.
Selanjutnya tinggal direbus semua bahan tersebut di api kecil selama kurang lebih 10-15 menit. Waktu itu penting karena semakin lama direbus, semakin banyak aroma rempah yang keluar. Kamu bakal mulai mencium wangi yang bikin rileks—kombinasi pandan, jahe, dan kayu manis yang mendominasi.
Setelah mendidih, cicipi dulu kuahnya. Kalau menurutmu rasa manis atau pedasnya kurang, tambahkan gula merah atau jahe sesuai selera. Ini yang saya suka dari bikin wedang uwuh sendiri: kamu bisa mengatur rasanya sesuai selera pribadi. Kalau udah pas, matikan api, saring wedang uwuh, dan tuang ke gelas.
Wedang uwuh paling nikmat disajikan panas-panas. Begitu diminum, rasanya langsung bikin badan terasa hangat dari dalam. Kombinasi rasa manis dari gula merah, pedas dari jahe, dan aroma wangi dari pandan, sereh, serta kayu manis benar-benar bikin rileks. Apalagi kalau diminum pas lagi hujan atau malam dingin, rasanya kayak menemukan pelukan hangat di tengah cuaca yang nggak bersahabat.
Oh ya, wedang uwuh ini juga fleksibel banget. Kalau kamu suka eksperimen, bisa coba tambahkan bahan lain seperti kapulaga atau biji pala untuk memperkaya rasa. Saya pernah nyoba tambahin madu sebagai pengganti gula merah, dan ternyata rasanya lebih ringan tapi tetap enak.
Selain itu, wedang uwuh juga punya manfaat kesehatan. Minuman ini dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, menghangatkan badan, dan meredakan masuk angin. Saya inget waktu pilek berat, teman saya nyaranin minum wedang uwuh. Awalnya skeptis, tapi setelah minum segelas, tenggorokan saya langsung berasa lega, dan badan jadi lebih enakan. Mungkin efek dari jahe dan rempah-rempahnya, ya.
Proses membuat wedang uwuh ini menurut saya lebih dari sekadar bikin minuman. Ada rasa puas tersendiri ketika kita meracik rempah-rempah dengan tangan sendiri. Aroma yang menguar dari panci saat wedang uwuh direbus itu seperti terapi. Rasanya tenang, rileks, dan bikin mood jadi lebih baik.
Jadi, kalau kamu belum pernah bikin wedang uwuh sendiri di rumah, cobain deh. Selain rasanya enak, prosesnya juga menyenangkan. Siapa tahu, ini bakal jadi minuman favoritmu di rumah. Selamat mencoba!