Tutorial
Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Puffer Anda

Punya ikan buntal di akuarium tuh kayak punya selebriti kecil yang bikin semua orang penasaran. Gimana enggak? Bentuknya lucu banget, bulat-bulat kayak balon, plus dia punya trik khusus: bisa mengembang kalau merasa terancam. Tapi jangan tertipu sama wajahnya yang unyu ya, karena memelihara ikan buntal itu ada tantangannya. Mereka gak cocok buat yang cuma mau iseng pelihara ikan tanpa persiapan. Kalau mau serius, ada beberapa hal yang wajib banget diperhatikan. Yuk, kita bahas dari awal sampai akhir biar ikan buntal kamu sehat dan bahagia.
Langkah pertama sebelum memelihara ikan buntal adalah kenali dulu jenisnya. Jangan asal beli cuma karena “wah lucu nih!” Ikan buntal itu banyak banget jenisnya. Ada pea puffer yang mungil banget, cuma seukuran kelereng, sampai mbu puffer yang bisa tumbuh sebesar bola basket. Serius, ukurannya bisa lebih dari 60 cm! Nah, kalau udah tahu mau pelihara jenis apa, kamu jadi bisa nyiapin akuarium yang pas.
Ngomong-ngomong soal akuarium, jangan pelit ruang, ya. Kalau kamu pilih pea puffer, akuarium kecil sekitar 20-30 liter masih oke. Tapi kalau kamu nekat pelihara buntal gede kayak fahaka atau mbu puffer, kamu harus siap punya akuarium minimal 200 liter. Ikan buntal tuh suka berenang bebas. Kalau ruangnya sempit, mereka gampang stres. Dan kalau udah stres, jangan kaget kalau mereka jadi gampang sakit atau malah ngambek gak mau makan.
Setelah dapat akuarium yang pas, lanjut ke airnya. Ini penting banget! Ikan buntal tuh kayak diva, gak bisa hidup di air sembarangan. Kamu harus pastiin sistem filtrasi di akuarium udah jalan lancar sebelum mereka pindah ke rumah baru. Air yang bagus tuh harus bersih dari amonia, nitrit, dan nitrat. Kalau gak yakin, kamu bisa beli alat tes air buat ngecek parameternya. Suhu air juga gak boleh asal. Biasanya mereka nyaman di suhu 24-28 derajat Celsius. Jadi, kalau tinggal di daerah yang cuacanya sering berubah, beli heater akuarium biar suhunya stabil.
Lanjut ke makanan, nih. Ikan buntal itu doyan banget makanan hidup. Siput, cacing darah, udang kecil, bahkan kerang kecil bisa jadi menu favorit mereka. Oh iya, mereka gak bisa cuma makan pelet kayak ikan cupang. Kenapa? Karena selain gak tertarik, pelet gak bisa bantu ngikis gigi mereka yang terus tumbuh. Yup, ikan buntal punya gigi yang kayak terus-menerus “bertumbuh.” Kalau gak diasah, bisa kepanjangan dan bikin mereka susah makan. Jadi, kasih siput atau kerang tuh sekaligus ngebantu mereka ngurus gigi.
Selain soal makanan, ikan buntal juga punya kepribadian yang… yah, bisa dibilang agak galak. Mereka gak terlalu suka berbagi ruang, apalagi sama ikan yang suka usil atau gerak lambat. Kalau akuarium kamu kecil, jangan nekat campurin buntal sama ikan lain, karena bisa berakhir dengan buntal jadi “penguasa” akuarium yang menggigit sirip teman-temannya. Kalau mau coba campur, pastikan ruangannya gede dan pilih ikan lain yang cukup gesit buat kabur kalau buntal mulai jahil.
Dekorasi akuarium juga perlu dipikirin. Ikan buntal suka lingkungan yang banyak tempat buat sembunyi. Jadi, tambahin kayu apung, bebatuan halus, dan tanaman air biar mereka nyaman. Kalau bisa, pilih tanaman hidup kayak Anubias atau Java Fern. Selain bikin akuarium kelihatan keren, tanaman ini juga tahan banting kalau buntal mulai iseng menggigit-gigit. Tapi ingat, semua dekorasi harus aman. Jangan pakai batu tajam atau benda yang bisa melukai tubuh ikan buntal.
Oh iya, soal kebersihan. Ini PR banget sih buat pemilik ikan buntal. Mereka tipe ikan yang makannya rakus, tapi sisa makanannya sering berserakan. Kalau gak dibersihin, limbah ini bisa bikin air cepat keruh dan kualitasnya turun drastis. Jadi, rajin-rajinlah ambil sisa makanan pakai jaring setiap hari. Selain itu, lakukan penggantian air sekitar 20-30% seminggu sekali. Ini penting banget biar akuarium tetap sehat.
Yang seru dari ikan buntal adalah kepribadian mereka. Mereka bukan tipe ikan yang cuek-cuek aja sama pemiliknya. Kadang mereka suka berenang mendekati kaca akuarium kalau kamu datang, seolah-olah bilang “Halo, kasih makan dong!” Bahkan, kalau udah lama pelihara, mereka bisa mengenali wajah kamu. Ada cerita lucu nih, aku pernah punya pea puffer yang tiap kali aku datang bawa pakan hidup, dia langsung nunggu di pojokan akuarium sambil ngeledek ikan lain, kayak bilang, “Ini makananku, jangan ganggu!”
Oh iya, meskipun ikan buntal kelihatan kuat, mereka gampang stres kalau lingkungan gak sesuai. Jangan pernah coba-coba ubah parameter air atau tata letak akuarium secara drastis. Mereka bisa panik, dan kalau udah stres, biasanya gampang sakit. Jadi, kalau mau ganti dekorasi atau air, lakukan perlahan.
Buat kamu yang masih pemula, pelihara pea puffer mungkin bisa jadi langkah awal yang bagus. Mereka kecil, gak terlalu ribet soal ukuran akuarium, dan makanannya lebih gampang dicari. Tapi kalau kamu udah lebih berpengalaman dan punya akuarium besar, coba pelihara fahaka atau mbu puffer. Tantangannya lebih seru, dan ikan ini benar-benar jadi “primadona” di akuarium karena ukuran dan karakternya yang unik.
Memelihara ikan buntal itu memang butuh kesabaran dan perhatian ekstra. Tapi, semua kerja keras kamu bakal terbayar dengan pengalaman yang gak ada duanya. Mereka itu bukan sekadar ikan hias biasa, tapi teman akuarium yang punya kepribadian. Kalau kamu siap buat jadi “pelayan pribadi” ikan buntal, yuk mulai siapkan akuarium impian kamu sekarang juga!