tauaja.com

Sejarah

Sejarah Lagu Baby Shark: Dari Lagu Anak hingga Fenomena Global

Published

on

Sejarah Lagu Baby Shark: Dari Lagu Anak hingga Fenomena Global

Pernah nggak sih, lagi duduk santai, tiba-tiba otak muterin lagu “Baby Shark doo doo doo doo doo doo”? Kalau iya, jangan panik. Kamu nggak sendiri! Lagu yang satu ini udah jadi bagian dari memori kolektif kita, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tapi, pernah kepikiran nggak gimana ceritanya lagu sederhana ini bisa mendunia? Yuk, kita bahas tuntas sejarah lagu Baby Shark, lengkap dari awal mula hingga jadi fenomena global yang nggak ada matinya.

Lagu Anak yang Mencuri Perhatian Dunia

Kamu pasti nggak nyangka, lagu Baby Shark sebenarnya bukan lagu baru, lho! Lagu ini udah ada sejak beberapa dekade lalu. Awalnya, Baby Shark itu cuma lagu tradisional yang sering dinyanyikan di acara perkemahan anak-anak di Amerika dan Jerman. Versinya pun sederhana banget—cuma nyeritain keluarga hiu yang sedang berburu makanan di lautan.

Tapi, semua berubah pada tahun 2016, ketika perusahaan pendidikan asal Korea Selatan, Pinkfong, merilis versi baru dari Baby Shark. Mereka menambahkan musik yang lebih catchy, tarian lucu, dan animasi warna-warni. Dan BOOM! Lagu ini meledak. Anak-anak dari seluruh dunia langsung jatuh cinta sama lagu ini, sementara orang dewasa mulai “terpaksa” ikut nyanyi karena nggak bisa menghindar dari melodi yang nempel banget di kepala.

Kok Bisa Sampai Mendunia?

Sekarang mungkin kamu bertanya, kenapa lagu ini bisa jadi fenomena global? Ada beberapa alasan yang bikin Baby Shark beda dari lagu anak-anak lainnya.

  1. Melodi yang Simpel dan Catchy
    Melodinya itu, lho, gampang banget diingat. Bahkan kalau kamu cuma dengar sekali, otakmu langsung merekamnya. Liriknya pun gampang banget diikuti, bahkan oleh balita sekalipun.
  2. Kekuatan YouTube dan Media Sosial
    Di era digital, YouTube jadi platform penting buat hiburan anak-anak. Pinkfong tahu banget gimana memanfaatkan platform ini. Video Baby Shark dirilis dalam format HD dengan animasi yang cerah, bikin anak-anak nggak bisa berhenti nonton. Sampai sekarang, video ini udah ditonton lebih dari 12 miliar kali—dan itu menjadikannya video yang paling banyak ditonton di YouTube.
  3. Tarian Ikonik
    Kalau kamu lihat anak-anak nari sambil nyanyi “doo doo doo,” itu bukti kalau lagu ini lebih dari sekadar audio. Gerakan tangan sederhana yang menggambarkan keluarga hiu bikin lagu ini makin mudah diingat dan disukai.
  4. Adaptasi ke Budaya Pop
    Lagu Baby Shark nggak cuma berhenti di dunia anak-anak. Banyak selebriti, atlet, dan acara TV yang ikut-ikutan nyanyi lagu ini. Bahkan, tim bisbol Washington Nationals pernah menggunakan lagu ini sebagai lagu tema mereka saat memenangkan World Series 2019.

Kenapa Semua Orang Suka?

Coba deh jujur, kamu suka nggak suka, tapi pasti pernah kejebak humming lagu ini, kan? Itu karena Baby Shark berhasil memenuhi kebutuhan hiburan semua usia. Anak-anak suka karena lirik dan animasinya yang lucu. Orang tua mungkin awalnya terganggu, tapi lama-lama mereka ikut ketagihan nyanyi.

Selain itu, lagu ini juga punya nilai edukasi. Liriknya mengenalkan anggota keluarga (Baby Shark, Mommy Shark, Daddy Shark, dst.), jadi cocok banget buat anak kecil yang lagi belajar tentang konsep keluarga.

Nggak cuma itu, lagu ini juga sering digunakan di sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak untuk aktivitas fisik. Tarian dan gerakan tangan yang sederhana bikin anak-anak aktif bergerak sambil bersenang-senang.

Dari Lagu ke Bisnis Besar

Pinkfong nggak cuma berhenti di video YouTube. Mereka memanfaatkan popularitas lagu ini buat mengembangkan bisnis besar-besaran. Mulai dari mainan, buku cerita, hingga merchandise bertema Baby Shark, semuanya laris manis di pasaran. Bahkan ada serial kartun Baby Shark di Nickelodeon dan pertunjukan musikal yang keliling dunia.

Belum cukup sampai di situ, Baby Shark juga merambah dunia teknologi. Ada aplikasi game bertema hiu kecil ini yang bisa dimainkan anak-anak di smartphone. Jadi, Baby Shark benar-benar berkembang jadi ekosistem hiburan yang lengkap.

Fenomena yang Nggak Lekang oleh Waktu

Yang menarik, meskipun lagu ini udah bertahun-tahun dikenal, popularitasnya nggak menurun. Setiap ada generasi anak baru, Baby Shark selalu jadi lagu favorit. Ini karena lagu ini punya elemen timeless: melodi sederhana, visual menarik, dan daya tarik universal yang bisa dinikmati semua orang.

Lagu ini juga jadi bukti bagaimana kekuatan media sosial bisa mengubah sesuatu yang biasa aja jadi fenomena besar. Kalau dipikir-pikir, siapa sangka lagu perkemahan sederhana bisa mendunia dan jadi bagian dari budaya pop global?

Jadi, sejarah Baby Shark itu sebenarnya panjang banget, dari lagu tradisional yang dinyanyikan di perkemahan hingga jadi fenomena global. Semua ini nggak lepas dari kreativitas Pinkfong dalam mengemas lagu ini jadi sesuatu yang segar, modern, dan relevan.

Kalau kamu masih merasa terganggu sama lagu ini yang terus-terusan nyangkut di kepala, coba deh lihat dari sisi lain: Baby Shark itu bukti betapa kekuatan kreativitas bisa membuat sesuatu yang sederhana jadi mendunia. Jadi, lain kali kalau dengar “doo doo doo doo doo doo,” jangan buru-buru tutup telinga, ya. Siapa tahu, ada inspirasi di balik irama yang sederhana ini.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *