Sejarah
Sejarah Kota Malang: Dari Masa Kolonial Hingga Kini

Tauaja.com – Kota Malang, yang terletak di Provinsi Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu kota yang kaya akan sejarah dan budaya di Indonesia. Dengan udara yang sejuk dan panorama alam yang indah, Malang juga memiliki jejak sejarah yang panjang, dimulai dari masa kerajaan, kolonial, hingga kemerdekaan Indonesia. Kota ini tidak hanya terkenal karena wisata alamnya, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan di Jawa Timur.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas sejarah Kota Malang dari awal berdirinya hingga saat ini, melihat bagaimana kota ini berkembang dan memainkan peranannya dalam sejarah Indonesia.
1. Malang di Masa Kerajaan
Sejarah Kota Malang berawal pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang ada di Pulau Jawa. Sebelum menjadi kota yang dikenal luas, Malang merupakan bagian dari kerajaan-kerajaan besar seperti Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit.
- Kerajaan Singhasari (13 Masehi): Pada abad ke-13, wilayah Malang adalah bagian dari Kerajaan Singhasari, yang pusat kekuasaannya terletak di daerah sekitar Tumpang, sebuah kecamatan yang berada tidak jauh dari Kota Malang. Singhasari dipimpin oleh Raja Ken Arok, yang terkenal dengan kisah legendarisnya dalam mengubah peta kekuasaan di Jawa.
- Kerajaan Majapahit (13-15 Masehi): Setelah Singhasari runtuh, wilayah Malang menjadi bagian dari kerajaan besar berikutnya, yaitu Majapahit. Selama masa kejayaan Majapahit, Malang merupakan bagian penting dari kerajaan tersebut, dengan hubungan yang erat dengan kota-kota lain di Jawa Timur.
2. Masa Kolonial Belanda
Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia membawa perubahan besar bagi Kota Malang. Seiring dengan ekspansi kekuasaan Belanda di awal abad ke-17, Malang menjadi bagian dari wilayah jajahan Belanda.
- Penjajahan Belanda (1800-1942): Malang mulai dikenal oleh Belanda pada awal abad ke-19, ketika kota ini dijadikan tempat peristirahatan bagi para pejabat Belanda karena udara sejuknya yang menyegarkan. Pada masa itu, Malang dikenal sebagai “Klein Parijs” atau “Paris Kecil”, berkat keindahan alam dan atmosfernya yang mirip dengan kota-kota Eropa.
- Pembangunan Infrastruktur: Selama masa penjajahan, Belanda juga membangun berbagai infrastruktur di Malang, seperti jalan raya, bangunan bergaya Eropa, dan sistem pertanian yang lebih terorganisir. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan agrikultur yang berkembang pesat.
- Pendidikan: Pada masa penjajahan Belanda, kota ini juga mulai dikenal sebagai pusat pendidikan, dengan berdirinya berbagai sekolah yang dihadiri oleh kaum pribumi, yang kelak berperan dalam perkembangan intelektual dan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
3. Perjuangan Kemerdekaan
Kota Malang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, baik dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda maupun dalam gerakan kemerdekaan.
- Perlawanan Tentara Nasional Indonesia (TNI): Selama era perjuangan kemerdekaan, Malang menjadi salah satu daerah yang menjadi pusat perlawanan terhadap penjajahan Jepang dan Belanda. Beberapa tokoh perlawanan, seperti Bung Tomo dan Sultan Hamid II, memiliki hubungan dengan wilayah Malang.
- Pemberontakan PKI: Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945, Malang juga sempat menjadi saksi terjadinya beberapa pemberontakan yang dipicu oleh ketegangan politik pada masa itu, termasuk pemberontakan PKI yang terjadi pada tahun 1948.
4. Malang Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Malang terus berkembang dan menjadi salah satu kota besar di Jawa Timur. Beberapa faktor yang mendorong perkembangan Kota Malang setelah kemerdekaan antara lain:
- Industri dan Ekonomi: Pada tahun 1950-an, Malang mulai berkembang menjadi kota dengan ekonomi yang berfokus pada sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata. Kota ini juga mulai dikenal sebagai pusat pendidikan dengan berdirinya berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Brawijaya yang didirikan pada tahun 1963.
- Pendidikan: Malang dikenal dengan sebutan Kota Pendidikan berkat banyaknya sekolah dan perguruan tinggi yang ada. Beberapa universitas ternama seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Negeri Malang (UMN), dan Universitas Brawijaya menjadikan kota ini sebagai tujuan para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
- Wisata: Dengan udara yang sejuk dan alam yang indah, Malang menjadi destinasi wisata populer. Tempat-tempat wisata seperti Batu, Kota Wisata Batu, dan Jatim Park yang ada di sekitarnya, menjadikan Malang sebagai tujuan wisata yang menarik.
5. Malang di Era Modern
Sejak awal abad ke-21, Malang terus berkembang menjadi kota yang lebih maju, baik dari segi ekonomi, infrastruktur, dan kualitas hidup warganya.
- Pembangunan Infrastruktur: Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, kota ini juga mengalami banyak pembangunan infrastruktur, mulai dari bandara (Bandara Abdul Rachman Saleh) hingga jalan tol yang menghubungkan Malang dengan kota-kota besar lainnya di Jawa Timur.
- Pariwisata: Malang semakin populer sebagai destinasi wisata dengan semakin banyaknya tempat wisata yang menarik seperti Taman Safari Indonesia, Coban Rondo, Museum Angkut, dan Kampung Warna-Warni Jodipan yang menjadi ikon kota ini.
- Kota Cerdas: Pada tahun-tahun belakangan ini, Malang juga mulai mengembangkan konsep smart city, dengan mengimplementasikan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan kehidupan warganya.