tauaja.com

Opini

Kenapa Fresh Graduate Sulit Dapat Kerja? Pelajaran Berharga dari Pengalaman Pribadi

Published

on

Kenapa Fresh Graduate Sulit Dapat Kerja? Pelajaran Berharga dari Pengalaman Pribadi

Tauaja.com – Pernah nggak sih, kamu merasa sangat percaya diri setelah lulus sekolah atau kuliah, dan yakin bahwa pekerjaan impian akan langsung menantimu karena kamu punya nilai bagus, gelar keren, atau merasa jurusanmu banyak dicari perusahaan? Saya juga pernah merasakannya. Waktu itu, setelah lulus sebagai lulusan terbaik di jurusan saya, saya merasa yakin sekali bahwa dunia kerja sudah menunggu. Dengan penuh semangat, saya pun melamar ke berbagai perusahaan dan berpikir, “Lah, aku kan lulusan terbaik, masa iya jadi pengangguran?” Saya merasa kepercayaan diri saya sudah cukup untuk membuat saya langsung diterima.

Namun, kenyataannya, saya mengirim lebih dari 50 lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan dan hanya mendapatkan 3 panggilan wawancara. Dan yang lebih mengecewakan lagi, saya tidak lolos dari seleksi di setiap kesempatan tersebut. Saya merasa frustrasi dan kesal, terutama karena dalam wawancara, saya harus bersaing dengan para lulusan S1 yang lebih fasih dalam berbicara dan memiliki lebih banyak pengalaman organisasi. Itu benar-benar membuat saya merasa bahwa ternyata jurusan saya selama ini tidak banyak membantu.

Setelah tiga bulan menganggur, saya akhirnya memutuskan untuk menurunkan ekspektasi dan melamar pekerjaan di bidang lain yang jauh berbeda dari akuntansi. Ternyata, tetap saja tidak mudah. Interview dan tes psikotes tetap berujung pada kegagalan. Akhirnya, saya diterima di sebuah toko, bekerja sebagai sales officer, sebuah pekerjaan yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan saya. Tentu saja, ini bukanlah pekerjaan yang saya harapkan, tetapi saya belajar banyak dari pengalaman itu.

Dari pengalaman tersebut, saya mulai merenung dan menyadari beberapa alasan mengapa fresh graduate seperti saya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Salah satunya adalah terlalu berekspektasi tinggi. Banyak dari kita yang ingin bekerja sesuai dengan pendidikan yang kita tempuh, dan itu sah-sah saja. Tetapi, kita perlu menyadari bahwa kenyataan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Saya terlalu terpaku pada pekerjaan yang sesuai dengan jurusan saya, tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain yang bisa saya kerjakan.

Saya juga menyadari pentingnya persiapan sebelum tes seleksi pekerjaan. Dulu saya merasa sudah cukup dengan pendidikan yang saya miliki, padahal sebelum melamar pekerjaan, kita perlu banyak belajar, mulai dari cara menjawab pertanyaan wawancara hingga mempersiapkan tes psikotes. Sekarang, saya menyarankan untuk mencari tutorial di YouTube atau mengikuti pelatihan untuk mempersiapkan diri dengan baik. CV juga sangat penting, jangan sampai CV kita terkesan biasa saja dan tidak menarik perhatian pihak HRD.

Selain itu, saya juga belajar tentang law of demand di dunia pekerjaan. Banyaknya fresh graduate yang melamar posisi yang sama (mungkin karena jadi posisi favorit) membuat persaingan semakin ketat. Bagi lulusan SMK atau SMA, kita harus siap bersaing dengan lulusan S1, bahkan mereka yang datang dari universitas top. Itu membuat saya sadar bahwa saya tidak hanya harus berkompetisi berdasarkan pendidikan saya, tetapi juga dengan pengalaman dan keterampilan yang bisa saya tawarkan.

Akhirnya, saya juga menyadari bahwa banyak dari kita yang melamar pekerjaan dengan hanya mengandalkan ijazah, tanpa pengalaman magang, organisasi, atau sertifikat keahlian lainnya. Pengalaman-pengalaman tersebut sangat penting, karena itu yang menjadi bukti kemampuan kita di luar nilai akademis. Jadi, jika kamu hanya mengandalkan ijazah, bersiaplah untuk menghadapi kenyataan bahwa peluang untuk diterima bisa sangat sulit.

Melalui pengalaman ini, saya pun belajar banyak hal. Kini, saya sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan saya bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa dalam mencari pekerjaan, kita harus realistis, fleksibel, dan siap belajar lebih banyak lagi. Jangan hanya bergantung pada gelar atau pendidikan, tapi juga pada pengalaman dan persiapan yang matang.

Semoga cerita saya ini bisa memberikan sedikit gambaran dan pelajaran bagi kalian yang sedang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Jangan pernah menyerah, teruslah belajar dan berusaha.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *