tauaja.com

Olahraga

Pertandingan Seru Berakhir Imbang, Madura United dan Svay Rieng Tampilkan Laga Sengit di Semifinal Leg Kedua AFC Challenge League

Published

on

Pertandingan Seru Berakhir Imbang, Madura United dan Svay Rieng Tampilkan Laga Sengit di Semifinal Leg Kedua AFC Challenge League

Laga leg kedua babak semifinal AFC Challenge League mempertemukan Madura United dan Svay Rieng di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (17 April) sore. Pertandingan yang ditunggu-tunggu para pendukung kedua tim ini berakhir dengan skor imbang 3-3, hasil yang penuh drama sejak peluit awal dibunyikan hingga menit terakhir.

Madura United yang sebelumnya mengalami kekalahan 0-3 pada leg pertama, langsung menunjukkan intensitas tinggi sejak menit-menit awal. Mereka mencoba mengejar ketertinggalan dengan membangun tekanan dari lini tengah ke depan. Meski begitu, justru pertahanan Madura United yang pertama kali mendapat ancaman serius dari tim tamu. Pada menit ketiga, Svay Rieng melancarkan serangan balik cepat yang sangat membahayakan. Pemain asal Kamboja, Min Ratanak, berhasil menembus sisi pertahanan Madura United dan nyaris mencetak gol pembuka. Namun, peluang tersebut berhasil digagalkan berkat aksi sigap dari pemain bertahan Laskar Sape Kerrab yang melakukan sliding tackle tepat waktu.

Serangan cepat yang sebelumnya gagal, akhirnya berbuah hasil dua menit kemudian. Tepat pada menit kelima, Svay Rieng sukses menjebol gawang Madura United melalui skema serangan balik. Lagi-lagi, Min Ratanak menjadi aktor utama di balik serangan itu. Ia berlari cepat membawa bola dari tengah lapangan dan kemudian mengirimkan umpan matang ke rekannya, Gabriel Silva, yang tanpa kesulitan menyelesaikannya menjadi gol. Skor berubah menjadi 0-1 untuk keunggulan tim tamu. Gol ini memperbesar agregat menjadi 0-4, menjadikan misi Madura United semakin berat.

Meski dalam kondisi tertinggal cukup jauh, semangat juang anak-anak asuhan pelatih Madura United tidak luntur. Mereka terus mencoba membongkar pertahanan lawan yang tampil disiplin. Upaya keras tersebut akhirnya membuahkan hasil di menit ke-27 melalui situasi bola mati. Tendangan bebas yang dieksekusi oleh Lulinha mengarah ke dalam kotak penalti dan berhasil disambut sundulan keras oleh Pedro Monteiro. Bola meluncur deras ke dalam gawang dan tak mampu dihalau oleh penjaga gawang Svay Rieng. Gol ini membuat skor menjadi 1-1, sekaligus memberikan harapan bagi tuan rumah.

Namun, kebahagiaan Madura United hanya berlangsung sesaat. Tepat satu menit setelah gol penyama kedudukan itu, Svay Rieng kembali unggul. Kali ini, Bounpachan Bounkong menjadi pencetak gol melalui tembakan dari jarak dekat, memanfaatkan umpan manis dari Gabriel Silva. Serangan cepat tersebut membuat barisan pertahanan Madura United tak siap, dan kedudukan kembali berubah menjadi 1-2. Hingga babak pertama berakhir, Svay Rieng tetap memimpin dengan keunggulan satu gol.

Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit menurun dibandingkan babak pertama yang berjalan dengan intensitas tinggi. Kedua tim tampak lebih berhati-hati dalam mengatur ritme permainan. Madura United masih berusaha membangun serangan untuk mengejar ketertinggalan, sedangkan Svay Rieng tampak fokus mempertahankan keunggulan agregat.

Namun, pertandingan kembali memanas di pertengahan babak kedua. Madura United berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 berkat gol yang tercipta dari kombinasi apik antar lini. Meski belum bisa membuat mereka unggul secara agregat, gol ini menambah semangat para pemain untuk terus menekan. Di sisi lain, Svay Rieng tetap menampilkan permainan yang efektif, memanfaatkan kesalahan kecil dari lawan untuk melancarkan serangan balik.

Beberapa kali, kiper Madura United, Miswar Saputra, harus berjibaku menahan gempuran dari lawan. Refleks cepat dan penempatan posisi yang baik membuatnya mampu menjaga agar gawangnya tidak kebobolan lebih banyak. Performa apik dari penjaga gawang ini turut menjaga peluang Madura United untuk tetap bertahan dalam laga.

Tak lama berselang, Laskar Sape Kerrab akhirnya mencetak gol ketiga yang membuat kedudukan menjadi 3-2. Gol ini membuat suasana stadion semakin bergemuruh, dengan para suporter yang kembali bersemangat mendukung tim kesayangannya. Dengan skor ini, agregat menjadi 3-5, meskipun Madura United tetap tertinggal dua gol, namun waktu pertandingan masih menyisakan beberapa menit.

Namun sayangnya, ambisi Madura United untuk terus menekan dan membalikkan keadaan kembali digagalkan oleh Svay Rieng yang mampu mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir. Gol ini lahir dari kesalahan antisipasi di lini pertahanan tuan rumah yang dimanfaatkan dengan baik oleh pemain depan lawan. Kedudukan menjadi 3-3, dan skor tersebut bertahan hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit.

Dengan hasil ini, Svay Rieng berhasil melaju ke babak final AFC Challenge League berkat keunggulan agregat 6-3. Meskipun gagal melangkah ke partai puncak, Madura United tetap mendapatkan apresiasi tinggi dari para pendukung dan pencinta sepak bola tanah air berkat perjuangan mereka yang tak kenal menyerah di laga ini.

Pertandingan ini juga memperlihatkan kualitas permainan kedua tim yang saling menyerang dan bermain terbuka. Kombinasi umpan-umpan pendek cepat, kerja sama antar lini, serta eksekusi bola mati menjadi sorotan utama sepanjang pertandingan. Selain itu, penampilan menonjol dari pemain seperti Min Ratanak, Gabriel Silva, dan Bounpachan Bounkong dari pihak Svay Rieng, serta Lulinha, Pedro Monteiro, dan Miswar Saputra dari Madura United, menjadi poin penting dalam jalannya laga.

Tidak hanya menyuguhkan drama enam gol, pertandingan ini juga menjadi cerminan bagaimana atmosfer kompetisi Asia semakin ketat dan kompetitif, bahkan di level seperti AFC Challenge League. Keduanya menunjukkan semangat bertanding yang luar biasa, di mana setiap gol tercipta dari proses yang matang dan kerja sama tim yang solid.

Sebagai catatan tambahan, laga yang berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro ini dihadiri oleh ribuan suporter yang memadati tribun, memberikan dukungan penuh kepada Madura United. Dukungan itu menjadi energi tambahan bagi para pemain tuan rumah untuk terus berusaha hingga menit akhir, meskipun hasil akhir belum sesuai harapan.

Ke depannya, Madura United masih memiliki banyak kesempatan untuk tampil lebih baik di ajang-ajang selanjutnya. Pengalaman berharga di kompetisi regional seperti ini akan menjadi modal penting dalam pengembangan tim, baik dari segi taktik, mental, maupun konsistensi permainan. Sementara bagi Svay Rieng, kemenangan ini menjadi langkah penting menuju final, dan mereka kini menanti lawan berikutnya dalam perebutan gelar juara AFC Challenge League.

Dengan berakhirnya laga ini, para pecinta sepak bola Asia kembali disuguhkan pertandingan yang menghibur dan sarat emosi. Hasil imbang 3-3 yang tercipta tidak hanya menyiratkan kekuatan dan kemampuan kedua tim, tetapi juga mempertegas bahwa di sepak bola, segalanya bisa terjadi hingga detik terakhir.

Sumber : CNN

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *