tauaja.com

Olahraga

Patrick Kluivert: Dari Pemain Top Eropa hingga Pelatih yang Penuh Tantangan, Akankah Menjadi Pengganti Shin Tae-yong?

Published

on

Patrick Kluivert: Dari Pemain Top Eropa hingga Pelatih yang Penuh Tantangan, Akankah Menjadi Pengganti Shin Tae-yong?

Masa jabatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia akhirnya berakhir setelah keputusan mengejutkan yang diumumkan oleh PSSI pada tanggal 6 Januari 2025. Pemecatan Shin Tae-yong, yang seharusnya baru berakhir pada 2027, muncul setelah kegagalan Indonesia di Piala AFF 2024. Meskipun membawa beberapa kemajuan dan pencapaian luar biasa bagi Timnas Indonesia, mulai dari menembus final Piala AFF 2020, lolos ke Piala Asia 2023, hingga mencapai babak 16 besar Piala Asia dan Piala Dunia 2026, STY juga menghadapi kritik terkait performa tim di Piala AFF 2024.

Keputusan PSSI tersebut tentu saja memunculkan banyak pertanyaan mengenai siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong di kursi pelatih Timnas Indonesia. Salah satu nama yang sempat disebutkan sebagai kandidat pengganti adalah Patrick Kluivert, mantan pemain bintang Belanda yang sekarang berkarir sebagai pelatih. Nama Kluivert cukup mengejutkan, karena rekam jejaknya sebagai pelatih terbilang kurang gemilang. Sementara itu, beberapa pihak mulai meragukan potensi Kluivert untuk mengisi posisi pelatih yang telah ditinggalkan oleh Shin Tae-yong. Apa yang membuat Patrick Kluivert menarik bagi PSSI dan publik Indonesia? Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita lihat lebih dalam tentang perjalanan karier Kluivert sebagai pelatih dan latar belakangnya.

Karier Patrick Kluivert Sebagai Pemain

Tidak bisa dipungkiri bahwa Patrick Kluivert merupakan salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Belanda. Sebagai pemain, Kluivert memiliki perjalanan karier yang luar biasa di berbagai klub top Eropa. Kluivert meraih berbagai penghargaan bergengsi di klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille. Karier cemerlang Kluivert bersama timnas Belanda membuatnya diakui sebagai salah satu penyerang terbaik dunia pada masanya. Dengan catatan prestasi tersebut, Kluivert diharapkan dapat membawa kualitas yang sama sebagai pelatih.

Namun, perjalanan Kluivert di dunia kepelatihan ternyata jauh dari ekspektasi. Sejak pensiun sebagai pemain, Kluivert mengalami berbagai tantangan dalam mengembangkan kariernya sebagai pelatih. Dimulai dengan pelatih penyerang di AZ Alkmaar pada tahun 2008, ia mulai menginjakkan kaki di dunia kepelatihan. Pada tahun 2010, Kluivert mendapatkan kesempatan untuk menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar, yang saat itu dilatih oleh Ange Postecoglou (pelatih Tottenham Hotspur saat ini). Keberhasilannya di Brisbane Roar kurang signifikan, dan Kluivert akhirnya melanjutkan perjalanan kariernya dengan menjadi pelatih di tim lain.

Rekam Jejak Kluivert sebagai Pelatih

Setelah periode singkat di Brisbane Roar, Kluivert kemudian bergabung dengan FC Twente II pada tahun 2011. Di sana, ia menangani tim muda hingga 2013. Setelah itu, pelatih asal Belanda ini dipanggil oleh Louis van Gaal untuk menjadi asisten pelatih di Timnas Belanda pada periode 2012-2014. Pengalaman ini memberikan Kluivert wawasan yang lebih luas tentang manajemen tim di level internasional, tetapi ia belum menunjukkan pencapaian besar.

Pada tahun 2015, Kluivert akhirnya memulai kariernya sebagai pelatih utama dengan menangani Timnas Curacao. Namun, hasil yang diraihnya sangat jauh dari harapan. Dengan catatan hanya meraih tiga kemenangan dari delapan laga, Kluivert tidak mampu mempersembahkan keberhasilan yang signifikan bagi tim yang dilatihnya. Setelah masa kontraknya berakhir, ia beralih menjadi penasihat strategis Curacao hingga 2018, namun posisi tersebut juga tidak memberikan banyak kontribusi berarti.

Kluivert kemudian menjabat sebagai direktur olahraga di PSG dari 2016 hingga 2017. Meskipun memiliki akses untuk mendatangkan beberapa pemain ternama, seperti Julian Draxler dan Goncalo Guedes, Kluivert mengalami kegagalan besar di Paris Saint-Germain, yang berujung pada pemecatannya. Kemudian, ia melanjutkan perjalanan kariernya sebagai asisten pelatih di Timnas Kamerun bersama Clarence Seedorf pada periode 2018-2019, meski tim tersebut juga gagal meraih prestasi yang memuaskan.

Tantangan dan Kritik terhadap Kluivert

Kluivert juga sempat dipercaya untuk menjadi direktur akademi Barcelona pada tahun 2019 hingga 2021. Namun, meskipun memiliki pengalaman di salah satu klub terbesar dunia, kontribusinya tidak cukup mencolok. Selanjutnya, ia kembali diangkat sebagai pelatih interim Curacao pada 2021, namun hasilnya pun tidak memuaskan. Dalam enam pertandingan yang dilalui, Curacao hanya meraih satu kemenangan, sementara kalah tiga kali dan imbang dua kali.

Pada tahun 2023, Kluivert mendapatkan kesempatan untuk melatih Adana Demirspor, klub Turki. Sayangnya, ia hanya bertahan selama enam bulan sebelum akhirnya mengundurkan diri karena klub gagal membayar gaji staf dan pemainnya. Dengan rekam jejak tersebut, banyak yang mempertanyakan apakah Kluivert adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, mengingat bahwa PSSI memecat Shin di tengah perjalanan kualifikasi Piala Dunia 2026.

Harapan untuk Masa Depan

Meski demikian, Kluivert tetap berhak diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya jika memang ia terpilih menjadi pelatih Timnas Indonesia. Beberapa pihak mungkin merasa skeptis melihat perjalanan kariernya yang penuh dengan tantangan, namun di dunia sepak bola, kesempatan kedua tidak selalu datang. Jika diberi waktu dan kepercayaan, Patrick Kluivert bisa saja mengubah nasib Indonesia, seperti halnya yang dilakukan oleh Shin Tae-yong meskipun rekam jejaknya juga tidak semulus yang dibayangkan.

Di Indonesia, para penggemar sepak bola tentu berharap bahwa pengganti Shin Tae-yong akan mampu membawa perubahan yang lebih baik dan membawa timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi. Terlepas dari segala keraguan yang muncul terkait rekam jejak Kluivert, waktu yang akan menjawab apakah ia bisa mengatasi tantangan besar yang ada dan membawa timnas Indonesia meraih kesuksesan di ajang internasional. Jika dilihat dari segi pengalaman dan statusnya sebagai mantan pemain top dunia, Kluivert tetap memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar dalam sepak bola Indonesia.

Saat ini, publik Indonesia berharap agar PSSI dapat memilih pengganti yang tepat untuk membawa Timnas Indonesia ke masa depan yang lebih gemilang.

 

Sumber : Medcom.id

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *