Olahraga
Kekalahan Memalukan Manchester United di Old Trafford: Blunder Onana dan Posisi Klub yang Memburuk

Manchester United mengalami kekalahan memalukan di kandang mereka Pada Minggu, 19 Januari 2025, Stadion Old Trafford, saat menghadapi Brighton & Hove Albion dalam lanjutan pekan ke-22 Liga Inggris 2024/2025. Klub yang dijuluki Setan Merah ini harus menelan pil pahit dengan skor akhir 1-3, sebuah hasil yang semakin memperburuk performa mereka di kompetisi domestik musim ini. Kekalahan ini juga menjadi cerminan dari sejumlah masalah yang terus menghantui tim, salah satunya adalah kiper Andre Onana, yang kembali melakukan kesalahan fatal dalam pertandingan ini.
Dalam laga tersebut, Onana menjadi sorotan utama setelah gagal menangkap dengan sempurna umpan silang yang tidak terlalu kuat, yang mengarah ke Georginio Rutter. Pemain asal Brighton itu kemudian memanfaatkan peluang tersebut dengan mencuri bola dan mencetak gol ketiga untuk tim tamu, yang semakin memperburuk keadaan bagi tim tuan rumah. Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya bagi Onana, yang sebelumnya juga telah membuat blunder serupa pada pertandingan melawan Nottingham Forest pada Desember 2024. Dalam laga tersebut, Onana juga menjadi penyebab kekalahan tim di kandang sendiri setelah melakukan kesalahan dalam penguasaan bola, yang berujung pada gol lawan.
Kiper asal Kamerun itu kini menjadi pusat perhatian, karena blunder-blunder yang dibuatnya turut mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, yang pada awalnya memberikan dukungan kepada Onana setelah kesalahan melawan Nottingham Forest, kini tampak memiliki sikap yang berbeda setelah blunder yang terjadi dalam pertandingan melawan Brighton. Sebelumnya, Amorim sempat berkata bahwa meskipun Onana membuat kesalahan, ia tetap menyelamatkan tim dalam banyak situasi penting. Bahkan, pada kesempatan itu, Amorim memuji kinerja Onana dalam laga melawan Ipswich Town, yang membantu tim meraih kemenangan.
Namun, kali ini, Amorim lebih tegas dalam memberikan respons terhadap performa sang kiper. Pelatih asal Portugal tersebut mengakui bahwa kekalahan ini menunjukkan betapa pentingnya fokus dalam setiap pertandingan, dan ia menegaskan bahwa tim harus belajar untuk mengatasi masalah seperti ini agar bisa meraih hasil positif di pertandingan berikutnya. “Kami harus tetap fokus sepanjang pertandingan dan mencoba untuk memenangkan laga,” ujar Amorim, memberikan penekanan pada pentingnya konsentrasi di setiap menit pertandingan. Menurut Amorim, kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pertandingan seperti ini harus dijadikan pembelajaran dan motivasi bagi tim untuk membalikkan keadaan di laga-laga selanjutnya.
Reaksi dari para pemain Manchester United setelah gol ketiga Brighton cukup menggambarkan betapa kecewanya mereka dengan kesalahan yang dilakukan oleh Onana. Beberapa pemain terlihat terkejut dan tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka. Diogo Dalot dan Matthijs de Ligt terlihat berlutut di lapangan, tampaknya merasa frustrasi setelah melihat kesalahan fatal sang kiper. Bruno Fernandes dan Noussair Mazraoui juga menunjukkan ekspresi yang serupa, dengan menundukkan kepala seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Reaksi ini menunjukkan betapa besar pengaruh Onana terhadap moral tim, mengingat peran vitalnya sebagai penjaga gawang.
Banyak pihak yang mengkritik blunder tersebut, termasuk mantan penyerang Manchester United, Dion Dublin, yang memberikan komentarnya melalui BBC Radio 5 Live. “Kesalahan fatal dari Andre Onana. Dia pasti tidak ingin melihat ulang rekaman ini. Tidak ada pemain di sekitarnya, dan situasinya sebenarnya tidak berbahaya. Cukup ambil bola itu dan selesaikan,” kata Dublin. Pernyataan Dublin tersebut menggambarkan betapa mudahnya situasi tersebut seharusnya diselesaikan oleh Onana, namun ketidakfokusan dan kesalahan teknis membuat gol tersebut tercipta.
Kekalahan melawan Brighton ini menjadi kekalahan kandang yang keenam bagi Manchester United di Liga Inggris musim ini, yang semakin memperburuk catatan mereka di kompetisi domestik. Dengan 26 poin, mereka kini hanya berada di posisi ke-13 klasemen sementara, sebuah posisi yang sangat jauh dari harapan para penggemar dan analis yang menginginkan tim ini berada di zona empat besar atau setidaknya bersaing untuk Liga Champions. Kekalahan ini juga menambah catatan buruk mereka dengan total 12 kekalahan kandang sejak awal musim, yang menjadi rekor terburuk mereka sejak musim 1893-1894.
Di tengah kekecewaan ini, Ruben Amorim tetap berusaha untuk fokus pada perbaikan tim. Namun, situasi ini jelas menunjukkan bahwa Manchester United tengah menghadapi krisis yang serius. Selain kesalahan individu yang dilakukan oleh Onana, tim ini juga menghadapi masalah dalam hal pertahanan dan penyelesaian akhir. Meskipun mereka memiliki sejumlah pemain bintang seperti Bruno Fernandes dan Marcus Rashford, performa tim secara keseluruhan masih belum stabil, terutama dalam laga-laga krusial yang menentukan posisi mereka di klasemen.
Bagi para pendukung Manchester United, hasil ini tentu sangat mengecewakan, mengingat kandang mereka yang selama ini dikenal sebagai benteng kokoh kini menjadi tempat yang sering kali mengundang kekalahan. Situasi ini juga memunculkan banyak pertanyaan tentang masa depan Ruben Amorim sebagai pelatih, yang meskipun telah membawa perubahan positif, namun belum mampu membawa tim kembali ke jalur kemenangan secara konsisten. Beberapa pengamat bahkan mulai mempertanyakan apakah Amorim mampu membawa Manchester United keluar dari krisis ini atau jika perubahan lebih besar diperlukan dalam tim.
Meskipun banyak yang berharap perubahan signifikan akan segera terjadi, Manchester United harus segera bangkit untuk memastikan mereka tidak terperosok lebih dalam di klasemen. Perhatian utama sekarang adalah bagaimana mereka bisa mengatasi masalah konsentrasi, fokus, dan kesalahan individu, yang telah menjadi faktor utama dalam banyak kekalahan mereka musim ini. Ke depannya, pertandingan-pertandingan mendatang akan sangat krusial, dan setiap langkah yang diambil oleh tim akan sangat menentukan apakah mereka bisa kembali bersaing di papan atas Liga Inggris atau malah terjebak dalam performa buruk yang berkepanjangan.
Dengan kekalahan yang memalukan ini, Manchester United harus segera berbenah dan memperbaiki banyak aspek permainan mereka, terutama di sektor pertahanan dan kualitas penjaga gawang. Onana, yang menjadi sorotan utama dalam kekalahan ini, harus segera memperbaiki performanya agar tidak semakin merugikan tim. Sebagai sebuah tim besar dengan sejarah panjang, United memiliki potensi untuk bangkit, namun itu hanya bisa tercapai dengan kerja keras dan perbaikan dalam berbagai aspek permainan.
Sumber : Bolasport