Kesehatan
Seberapa Sering sih Kita Harus Mencuci Handuk?

Handuk yang kita gunakan untuk mengeringkan tubuh ternyata bisa menjadi tempat berkembang biaknya berbagai mikroba. Meskipun handuk terlihat bersih, ternyata ada banyak bakteri dan jamur yang bisa menempel di permukaannya. Lalu, seberapa sering sih kita harus mencuci handuk? Kebanyakan orang mencuci handuk seminggu sekali, tetapi ada juga yang hanya melakukannya sebulan sekali. Bahkan, ada yang mengaku hanya mencuci handuk setahun sekali!
Padahal, meskipun handuk tampak bersih, mikroba yang ada di tubuh kita bisa berpindah ke handuk setiap kali kita mengeringkan diri. Bakteri yang ada di kulit kita, seperti Staphylococcus dan Escherichia coli (E. coli), bisa berpindah ke serat handuk. Selain itu, bakteri dari udara juga bisa menempel di handuk saat digantung. Bahkan, bakteri dari air yang kita gunakan untuk mencuci handuk juga bisa menempel kembali setelah handuk dicuci. Di beberapa negara, seperti Jepang, ada kebiasaan menggunakan air bekas mandi untuk mencuci handuk pada hari berikutnya. Meskipun ini menghemat air, bakteri dari air bekas mandi tersebut bisa ikut terbawa dan menempel di handuk.
Jika Anda menggantung handuk di dekat toilet, ada berita yang mungkin agak menjijikkan. Setiap kali Anda menyiram toilet, handuk yang ada di dekatnya bisa terkena percikan bakteri dari toilet. Bakteri-bakteri ini bisa membentuk biofilm pada serat handuk dan seiring waktu, meskipun sudah dicuci, handuk bisa terlihat kusam. Meskipun demikian, jumlah dan jenis bakteri yang ada pada handuk sangat bergantung pada kebiasaan mencuci handuk di rumah masing-masing.
Lalu, apakah kita harus khawatir dengan bakteri yang ada di handuk? Menurut Elizabeth Scott, seorang profesor biologi dan ahli kesehatan di rumah dan komunitas, handuk bisa memberikan wawasan tentang bagaimana mikroba menyebar di rumah. Sebagian besar bakteri yang ada di kulit kita sebenarnya bermanfaat, karena mereka membantu melindungi kita dari infeksi bakteri berbahaya lainnya dan membantu proses pencernaan serta perkembangan sistem kekebalan tubuh. Namun, ada juga bakteri berbahaya yang bisa ditemukan di handuk, seperti Salmonella dan Shigella, yang bisa menyebabkan penyakit pencernaan dan diare.
Beberapa bakteri ini sebenarnya tidak berbahaya kecuali mereka masuk ke dalam tubuh melalui luka atau jika mereka mengembangkan kemampuan untuk memproduksi racun. Namun, jika handuk terlalu lama digunakan dan tetap lembab, itu bisa menjadi tempat yang ideal bagi mikroba untuk berkembang biak. Selain itu, mengeringkan tubuh dengan handuk bisa mengganggu lapisan pelindung kulit kita, yang seharusnya menjadi pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi.
Namun, masalah terbesar biasanya terjadi ketika kita mengeringkan tangan dengan handuk, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata kita. Ini bisa menyebabkan penyebaran mikroba berbahaya, terutama pada handuk yang digunakan untuk tangan. Handuk dapur, yang sering digunakan untuk mengeringkan tangan, peralatan masak, dan permukaan lainnya, juga bisa menjadi sumber penyebaran patogen penyebab penyakit.
Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella, Norovirus, dan E. coli bisa menyebar melalui handuk. Bahkan, beberapa virus, seperti Covid-19, bisa bertahan di permukaan handuk hingga 24 jam. Meskipun penularan melalui permukaan tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus, ada virus lain yang memang bisa menyebar melalui kontak langsung, seperti virus mpox, yang lebih berisiko jika kita berbagi handuk dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, virus human papillomavirus (HPV), yang menyebabkan kutil dan verruca, juga bisa menyebar melalui kontak dengan handuk yang dipakai bersama orang lain.
Inilah alasan mengapa banyak rumah sakit dan toilet umum lebih memilih menggunakan handuk kertas sekali pakai atau pengering tangan otomatis, meskipun belum ada konsensus mengenai mana yang lebih baik. Semakin lama handuk digunakan dan tetap lembab, semakin besar kemungkinan bakteri berkembang biak di dalamnya, yang tentu saja meningkatkan risiko penularan penyakit.
Penting untuk memahami bahwa kebersihan rumah tangga, termasuk mencuci handuk secara teratur, juga berperan dalam mengurangi masalah kesehatan global, seperti infeksi bakteri yang kebal terhadap antibiotik (MRSA). Jean-Yves Maillard, seorang profesor mikrobiologi farmasi di Cardiff University, menyatakan bahwa kebiasaan mencuci handuk secara rutin dapat mengurangi infeksi bakteri dan, pada gilirannya, mengurangi penggunaan antibiotik. “Kebersihan rumah tangga adalah bentuk pencegahan, dan pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan,” kata Maillard.
Lalu, seberapa sering kita harus mencuci handuk? Scott merekomendasikan untuk mencuci handuk seminggu sekali. Namun, ini bukan aturan yang kaku. Jika seseorang sedang sakit, misalnya dengan muntah atau diare, handuk mereka perlu dicuci setiap hari. Hal ini disebut sebagai “higiene terarah,” yaitu pendekatan yang menangani risiko kebersihan sesuai dengan kebutuhan. Di India, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 20% orang mencuci handuk mereka dua kali seminggu.
Detergen dapat membantu mencegah bakteri menempel pada kain dan menonaktifkan beberapa virus. Untuk handuk, Scott menyarankan mencucinya dengan suhu yang lebih tinggi (40-60°C) dan menggunakan detergen antimikroba. Meskipun mencuci dengan suhu tinggi dapat mengurangi mikroba, ini juga memiliki dampak lingkungan karena memerlukan lebih banyak energi dan air. Jika Anda mencuci handuk pada suhu yang lebih rendah, menambahkan enzim atau pemutih dapat membantu mengurangi jumlah mikroba.
Salah satu cara efektif untuk mengurangi beban bakteri dan jamur pada handuk adalah dengan mencucinya menggunakan detergen yang mengandung disinfektan dan menjemurnya di bawah sinar matahari. Matahari dapat membantu membunuh mikroba yang ada pada handuk. Scott juga menganggap kebersihan rumah tangga sebagai bentuk altruisme, seperti vaksinasi. Setiap langkah kecil yang Anda lakukan untuk melindungi diri sendiri juga melindungi orang lain di sekitar Anda.
Secara keseluruhan, meskipun mencuci handuk mungkin terlihat sepele, kebiasaan ini bisa memberikan dampak besar terhadap kesehatan kita. Dengan menjaga kebersihan handuk, kita dapat mengurangi risiko penyebaran mikroba dan penyakit yang mungkin tersembunyi di dalamnya.