tauaja.com

Kesehatan

Darimana Asal Karang Gigi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Published

on

Darimana Asal Karang Gigi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Tauaja.com – Karang gigi, atau yang sering disebut tartar, adalah lapisan keras yang terbentuk di permukaan gigi akibat penumpukan plak yang tidak dibersihkan. Banyak orang yang sering merasakan ketidaknyamanan atau masalah estetika akibat karang gigi, bahkan bisa berujung pada masalah kesehatan mulut yang lebih serius, seperti penyakit gusi dan kerusakan gigi. Namun, tahukah kamu dari mana sebenarnya karang gigi berasal dan bagaimana cara mencegahnya? Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang asal mula karang gigi, penyebabnya, dan cara-cara pencegahan yang efektif.

Apa Itu Karang Gigi?

Karang gigi adalah tumpukan plak yang telah mengeras dan menempel erat pada permukaan gigi. Plak sendiri adalah lapisan tipis yang terbentuk akibat sisa makanan, bakteri, dan air liur yang bercampur. Ketika plak dibiarkan menumpuk dan tidak dibersihkan dengan benar, ia akan mengeras akibat mineralisasi yang terjadi, sehingga membentuk karang gigi.

Darimana Asal Karang Gigi?

Karang gigi berasal dari plak, yang terbentuk di mulut setelah kita makan atau minum. Plak adalah lapisan tipis dan lengket yang terdiri dari bakteri, sisa-sisa makanan, dan air liur. Jika tidak dibersihkan secara teratur dengan sikat gigi, plak akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.

Proses pembentukan karang gigi:

  1. Pembentukan Plak: Plak mulai terbentuk di gigi segera setelah makan atau minum, terutama pada area yang sulit dijangkau saat menyikat gigi. Plak ini mengandung bakteri yang bisa menyebabkan kerusakan gigi dan gusi.
  2. Mineralisasi Plak: Jika plak tidak dibersihkan dalam waktu 24–72 jam, mineral yang ada dalam air liur mulai mengendap pada plak tersebut. Proses ini disebut mineralisasi, yang menyebabkan plak mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Karang gigi ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi, karena sudah melekat erat pada permukaan gigi.
  3. Pembentukan Karang Gigi: Setelah beberapa minggu, karang gigi dapat semakin tebal dan menutupi bagian permukaan gigi yang bisa menyebabkan iritasi pada gusi, gigi berlubang, dan bau mulut. Karang gigi bisa muncul di sepanjang garis gusi dan bahkan di bawah gusi, yang lebih berbahaya jika tidak segera ditangani.

Faktor Penyebab Karang Gigi

Beberapa faktor dapat mempercepat pembentukan karang gigi dan meningkatkan risiko penumpukannya, antara lain:

  1. Kebersihan Mulut yang Buruk: Menyikat gigi yang tidak teratur atau tidak tuntas dapat menyebabkan plak dan akhirnya karang gigi. Terutama di area-area yang sulit dijangkau seperti bagian belakang gigi atau antara gigi.
  2. Diet yang Tinggi Gula dan Karbohidrat: Konsumsi makanan manis atau berkarbohidrat tinggi dapat meningkatkan jumlah plak yang terbentuk, karena bakteri di mulut memanfaatkan gula sebagai sumber makanan. Hal ini mempercepat pembentukan plak yang kemudian mengeras menjadi karang gigi.
  3. Merokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama pembentukan karang gigi. Nikotin dan tar dalam rokok dapat meningkatkan penumpukan plak dan membuat karang gigi lebih mudah terbentuk, terutama pada area di dekat garis gusi.
  4. Kurangnya Saliva (Air Liur): Saliva memiliki peran penting dalam membersihkan mulut secara alami. Kekurangan produksi air liur, yang bisa disebabkan oleh dehidrasi atau penggunaan obat-obatan tertentu, dapat meningkatkan risiko penumpukan plak dan karang gigi.
  5. Penyakit Gusi (Gingivitis): Penyakit gusi juga dapat meningkatkan risiko pembentukan karang gigi. Ketika gusi meradang, akan lebih mudah bagi plak untuk menempel dan mengeras menjadi karang.

Bahaya Karang Gigi bagi Kesehatan

Jika tidak dibersihkan secara profesional, karang gigi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut yang serius, di antaranya:

  1. Penyakit Gusi (Gingivitis): Karang gigi yang menempel di garis gusi dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada gusi. Hal ini dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih parah (periodontitis), yang bisa merusak jaringan dan tulang yang mendukung gigi.
  2. Kerusakan Gigi: Bakteri yang terperangkap di dalam karang gigi dapat merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi lainnya.
  3. Bau Mulut: Karang gigi dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap karena bakteri yang berkembang biak di dalamnya.
  4. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung: Beberapa studi menunjukkan bahwa bakteri dari infeksi gusi yang disebabkan oleh karang gigi dapat masuk ke dalam aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Cara Mencegah Karang Gigi

Mencegah karang gigi lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari pembentukan karang gigi:

  1. Menyikat Gigi Secara Tertib dan Menjaga Kebersihan Mulut
    Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluorida. Pastikan untuk membersihkan seluruh permukaan gigi, terutama area yang sulit dijangkau seperti bagian belakang dan antara gigi. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan ganti secara rutin setiap 3 bulan.
  2. Menggunakan Benang Gigi (Dental Floss)
    Benang gigi dapat membantu membersihkan sela-sela gigi tempat plak sering menumpuk dan sulit dijangkau oleh sikat gigi. Gunakan benang gigi setiap hari untuk mengurangi plak dan mencegah pembentukan karang gigi.
  3. Menghindari Makanan yang Memicu Plak
    Kurangi konsumsi makanan manis, berkarbohidrat tinggi, dan minuman asam yang dapat meningkatkan pembentukan plak. Lebih baik memilih makanan sehat yang kaya serat dan air untuk membantu membersihkan gigi secara alami.
  4. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter Gigi
    Dokter gigi dapat menghilangkan karang gigi yang sudah terbentuk dengan menggunakan alat khusus, yang tidak bisa dilakukan dengan sikat gigi biasa.
  5. Berhenti Merokok
    Merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga berisiko tinggi menyebabkan penumpukan karang gigi. Berhenti merokok akan membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah masalah gigi.
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *