Blog
Rondo Royal: Asal Usul dan Keunikan Jajanan Khas Jepara

Jajanan tradisional dari Indonesia selalu menyimpan cerita menarik di balik namanya, tak terkecuali “Rondo Royal.” Bagi banyak orang yang tinggal di sekitar Jawa Tengah, khususnya Jepara, nama ini sudah tidak asing lagi. Rondo royal, yang juga dikenal sebagai tape goreng, menjadi salah satu jajanan favorit yang tak hanya enak, tetapi juga memiliki cerita sejarah yang tak kalah menarik. Tapi, apakah Anda tahu bagaimana jajanan ini mendapatkan nama yang unik? Apakah ada hubungan dengan janda? Mari kita telusuri lebih dalam!
Apa itu Rondo Royal?
Rondo royal adalah jajanan yang terbuat dari tape singkong yang digoreng. Rasa manis dan tekstur lembut tape singkong berpadu dengan garingnya lapisan luar yang digoreng, menciptakan sensasi yang menggugah selera. Biasanya, jajanan ini memiliki aroma khas yang datang dari proses fermentasi singkong, memberikan rasa yang berbeda dari makanan olahan singkong lainnya. Meskipun rasanya sederhana, camilan ini selalu bisa membuat siapa saja ketagihan.
Namun, selain rasanya yang lezat, nama “Rondo Royal” selalu menjadi bahan perbincangan. Banyak orang penasaran, mengapa makanan yang sangat sederhana ini disebut dengan nama yang cukup mewah? Apa makna di baliknya? Apakah ada hubungan dengan janda atau wanita kaya? Mari kita bahas beberapa teori yang berkembang di masyarakat.
Asal Usul Nama: Dari Janda Kaya Hingga Rasa Agak Mewah
Salah satu teori yang cukup populer di masyarakat adalah bahwa nama “Rondo Royal” berasal dari seorang janda kaya. Dalam cerita ini, konon ada seorang janda yang sangat kaya dan dermawan, yang pertama kali membuat jajanan ini. Masyarakat pun memberi penghargaan kepada wanita tersebut dengan menyematkan nama “Rondo Royal,” yang berarti “janda kaya.” Mengapa kaya? Karena si janda dilihat memiliki keberlimpahan dalam hidupnya, dan camilan ini pun dianggap sebagai salah satu warisan dari kehidupannya yang berkelimpahan.
Versi Lain: Janda yang Suka Berbagi
Namun, ada versi lain yang juga tidak kalah menarik. Beberapa orang mengatakan bahwa nama “Rondo Royal” sebenarnya berasal dari seorang janda, tapi kali ini bukan karena kekayaannya. Menurut cerita ini, sang janda bukan seorang wanita kaya, melainkan seorang wanita yang sangat dermawan. Ia suka berbagi camilan buatannya kepada orang-orang di sekitarnya. Keberhasilan camilan ini untuk membuat orang lain merasa senang membuatnya dikenal luas, dan akhirnya dijuluki “Rondo Royal”—dimana “royal” di sini merujuk pada kemurahan hati si janda.
Makna yang Lebih Dalam: Rondo Royal Bukan Hanya Tentang Janda
Jika kita menganalisis lebih jauh dari sisi morfologi, ada teori lain yang berpendapat bahwa nama “Rondo Royal” tidak ada kaitannya dengan janda sama sekali. Dalam bahasa Jawa, kata “rondo” sebenarnya berasal dari kata “rodo” yang berarti “agak” atau “sedikit.” Di beberapa daerah Pantura, seperti Jepara dan Rembang, kata ini diucapkan dengan pelafalan yang berbeda, menjadi “rondo” atau “rondok.” Jadi, “rondo royal” dapat diartikan sebagai sesuatu yang “agak mewah” atau “sedikit istimewa.”
Mungkin pada zaman dahulu, makanan sederhana seperti singkong yang diolah menjadi tape goreng dianggap sebagai makanan yang cukup mewah, karena pada umumnya, masyarakat hanya mengonsumsi singkong dalam bentuk yang lebih sederhana. Ketika tape singkong ini digoreng dan diberi rasa manis, orang-orang merasa seperti menikmati sesuatu yang lebih mewah. Itulah mengapa camilan ini diberi nama “rondo royal.”
Tape Goreng: Sebuah Karya Kuliner Sederhana yang Mewah
Mungkin pada pandangan pertama, tape goreng atau rondo royal terlihat sangat sederhana. Namun, jika kita melihat dari segi sejarah dan budaya, makanan ini sebenarnya mengandung banyak nilai. Tape goreng merupakan hasil fermentasi singkong, yang mengubah rasa singkong biasa menjadi sesuatu yang lebih kompleks dan menarik. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa manis alami yang menjadi ciri khas tape singkong, dan penggorengan menambahkan tekstur yang membuatnya semakin nikmat.
Bagi masyarakat Jepara, rondo royal bukan hanya sekadar camilan, tapi juga bagian dari identitas kuliner yang kaya. Makanan ini bukan hanya dinikmati dalam acara-acara khusus, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Siapa yang tidak suka camilan yang satu ini, apalagi saat dinikmati bersama teman-teman atau keluarga sambil menikmati keindahan pesisir Jepara?
Rondo Royal dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai orang yang cukup sering mengunjungi Jepara, saya bisa mengatakan bahwa menikmati rondo royal adalah pengalaman yang tak terlupakan. Rasanya, ada sesuatu yang istimewa dalam camilan sederhana ini. Ketika pertama kali mencobanya, saya terkejut betapa lezatnya makanan ini—manis, gurih, dengan sedikit aroma fermentasi yang menyenangkan. Camilan ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan kenangan indah tentang betapa sederhananya kebahagiaan yang bisa kita temukan dalam makanan tradisional.
Di Jepara, Anda akan menemukan rondo royal di banyak pasar atau warung makan. Biasanya, tape goreng ini disajikan sebagai camilan ringan, cocok untuk menemani waktu santai atau berbincang bersama teman-teman. Bahkan, ada banyak orang yang menjadikannya oleh-oleh khas saat berkunjung ke kota ini.
Rondo Royal dan Keunikan Kuliner Jepara
Mungkin yang paling menarik dari rondo royal adalah bagaimana makanan ini mencerminkan keragaman budaya di Indonesia. Sebuah camilan yang sederhana, namun memiliki banyak lapisan cerita di balik namanya, yang menggabungkan sejarah lokal, tradisi kuliner, dan kebiasaan masyarakat. Rondo royal bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang bagaimana sebuah jajanan dapat menjadi simbol dari kebaikan hati, kehangatan komunitas, dan kekayaan budaya yang ada di sekitar kita.
Bagi saya, makan rondo royal adalah tentang merasakan sejarah dalam setiap gigitan. Seperti sebuah petualangan rasa, jajanan ini membawa saya kembali ke masa lalu, ke kehidupan masyarakat Jepara yang sederhana namun penuh makna. Dan meskipun sejarah di balik nama “Rondo Royal” masih diperdebatkan, satu hal yang pasti: rasanya selalu memuaskan dan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan.
Rondo royal, dengan segala keunikannya, tetap menjadi salah satu jajanan tradisional yang patut dicoba bagi siapa saja yang berkunjung ke Jepara. Nama yang unik ini menyimpan banyak cerita, mulai dari kisah janda kaya hingga makna yang lebih mendalam tentang rasa “agak mewah” yang bisa ditemukan dalam camilan ini. Terlepas dari asal usul nama yang masih menjadi misteri, satu hal yang pasti adalah rasa dan kelezatannya yang mampu menarik siapa saja untuk mencicipinya. Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Jepara, jangan lupa untuk mencari rondo royal dan nikmati camilan khas ini yang sarat dengan cerita dan kenangan.