Blog
Ribuan Orang Tinggalkan Israel, Negara-Negara Barat Bergegas Evakuasi Warganya

TauAja – Penutupan wilayah udara Israel dan serangan rudal yang semakin intensif mendorong ribuan warga asing meninggalkan negara tersebut melalui jalur darat, laut, dan udara, saat negara-negara Barat menggelar operasi evakuasi darurat.
Hingga 23 Juni, lebih dari 11.000 warga asing telah dievakuasi dari Israel menyusul perang yang memasuki pekan kedua antara negara tersebut dan Iran. Puluhan pemerintah dari berbagai belahan dunia segera meluncurkan operasi penyelamatan di tengah kondisi wilayah udara yang ditutup dan situasi keamanan yang memburuk.
Sejumlah negara seperti Jerman, Inggris, Australia, Prancis, Amerika Serikat, dan beberapa anggota Uni Eropa mengerahkan pesawat militer, menyewa pesawat sipil, serta membentuk konvoi darat untuk mengevakuasi warganya. Banyak warga asing terpaksa menyeberang ke Yordania, Mesir, atau Azerbaijan dengan berjalan kaki atau naik bus sebelum diterbangkan ke luar negeri.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi penyediaan pesawat sewaan dari Tel Aviv, sementara Jerman telah berhasil mengevakuasi lebih dari 400 warganya. Prancis, Italia, dan negara Eropa lainnya turut mengoordinasikan evakuasi melalui negara-negara tetangga karena wilayah udara Israel belum aman untuk penerbangan sipil.
Kedutaan Besar AS di Tel Aviv telah mengatur enam penerbangan evakuasi dan beberapa keberangkatan dengan kapal pesiar bagi lebih dari 6.500 warga AS yang terdaftar untuk keluar dari wilayah tersebut.
Australia telah mengevakuasi sekitar 1.200 warganya dan mengerahkan personel militer serta pesawat dalam operasi yang diberi nama Operation Beech.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Harris, menyatakan 18 warga Irlandia berhasil dievakuasi dari Israel dan Iran, dan menyampaikan terima kasih kepada mitra Uni Eropa atas bantuannya.
Rumania mengevakuasi lebih dari 100 orang, sementara Serbia mengevakuasi 38 warga dan tengah menyiapkan evakuasi tambahan untuk lebih dari 2.500 warga lainnya yang masih terjebak.
Portugal berhasil mengevakuasi 69 orang, Ukraina 176, dan Jepang 87, sementara Yunani, Slovakia, Republik Ceko, Bulgaria, Korea Selatan, dan Taiwan juga telah menyelesaikan proses evakuasi mereka. Banyak evakuasi ini dilakukan di tengah kondisi tembakan aktif, melalui jalur darat, konvoi bus, dan transportasi militer.
Pada 23 Juni, hampir 10 hari setelah penutupan wilayah udara akibat serangan ke Iran, Israel kembali membuka sebagian penerbangan keluar dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Namun, keberangkatan dibatasi maksimal 50 penumpang per pesawat, dengan prioritas untuk kasus medis, kemanusiaan, dan keamanan nasional.
Semua penerbangan beroperasi melalui Terminal 3 dengan pengamanan ketat, karena bandara tersebut masih dianggap sebagai sasaran potensial serangan.
Meski maskapai El Al, Israir, dan Arkia mulai menerima penerbangan masuk secara terbatas sejak pekan lalu, sebagian besar warga asing sebelumnya harus meninggalkan Israel melalui jalur darat atau laut ke Mesir, Yordania, dan Azerbaijan.
Sementara evakuasi dari Iran juga sedang berlangsung, fokus utama operasi internasional saat ini tetap tertuju pada Israel, di mana runtuhnya jaminan keamanan telah membuat sekutu asingnya sulit untuk mengabaikan kondisi tersebut.
Sumber: The Craddle