tauaja.com

Blog

Ikan Buntal dan Ikan Landak Ternyata Beda Loh

Published

on

Ikan Buntal dan Ikan Landak Ternyata Beda Loh

Ikan buntal dan ikan landak sering banget bikin bingung, terutama kalau kamu lagi mikir mau pelihara yang mana. Meski keduanya mirip dalam hal tampilan—bulat dan lucu banget—mereka sebenarnya beda jauh dalam banyak hal. Jadi, sebelum kamu memutuskan buat bawa pulang ikan buntal atau ikan landak ke akuarium kamu, yuk kita ulik dulu perbedaan keduanya. Supaya kamu nggak salah pilih dan bisa merawatnya dengan benar.

Buat kamu yang pengen punya ikan dengan penampilan unik, ikan buntal itu pilihan yang oke banget. Mereka bisa mengembang kayak balon ketika merasa terancam, dan ini jadi cara mereka buat menghindari predator. Menarik banget, kan? Tapi ada satu hal yang bikin ikan buntal agak beda, mereka bisa menghasilkan racun berbahaya yang bisa bikin musuh terkapar. Ini bikin mereka jadi sangat spesial, meski kamu harus hati-hati kalau lagi bersihin akuarium, soalnya racunnya itu bisa mencemari air. Ikan landak juga nggak kalah keren, meskipun mereka nggak bisa mengembang kayak ikan buntal, mereka punya duri tajam di tubuhnya yang bisa melukai siapapun yang berani mendekat. Jadi, meskipun cara mereka melindungi diri beda, keduanya punya daya tarik yang seru.

Kalau bicara soal ukuran, ikan buntal tuh sangat bervariasi. Ada yang kecil-kecil, kayak pea puffer, yang ukurannya cuma 2 cm, tapi ada juga yang gede banget, seperti ikan buntal fahaka yang bisa tumbuh lebih dari 60 cm. Untuk harga, ikan buntal yang kecil kayak pea puffer biasanya dihargai sekitar Rp 50.000–Rp 100.000 per ekor, tergantung ukuran dan jenisnya. Kalau kamu cari yang lebih besar, seperti mbu puffer, harganya bisa mencapai Rp 300.000 atau lebih, tergantung tempat dan kondisi ikan. Ikan landak, di sisi lain, bisa lebih mahal kalau kamu cari yang besar. Misalnya, ikan landak yang ukurannya sekitar 20 cm, harganya bisa sekitar Rp 150.000–Rp 200.000, tapi kalau kamu cari yang lebih besar, harga bisa melonjak sampai Rp 500.000 lebih.

Nah, soal tempat tinggal, ikan buntal tuh sebenarnya lebih fleksibel. Beberapa jenis ikan buntal bisa hidup di air tawar, seperti pea puffer yang cukup gampang dipelihara, sedangkan yang lainnya, seperti ikan buntal fahaka, lebih suka air payau atau sedikit asin. Ikan landak, hampir semuanya adalah ikan laut, jadi kalau kamu pilih ikan landak, pastikan kamu punya akuarium laut dengan peralatan yang sesuai, seperti filter air laut dan pemanas untuk menjaga suhu tetap stabil. Kalau kamu masih pemula dan pengen lebih gampang, ikan buntal air tawar bisa jadi pilihan yang lebih praktis karena nggak perlu repot-repot bikin akuarium laut.

Bicara soal perawatan, keduanya perlu perhatian khusus, terutama soal kebersihan air. Ikan buntal cenderung makan banyak banget, jadi limbah dari makanannya bisa cepat membuat kualitas air menurun. Kalau kamu nggak rajin mengganti air dan menjaga kebersihannya, ikan buntal bisa jadi gampang sakit atau bahkan stres, yang bakal bikin mereka enggan makan dan ngembangin gejala-gejala lainnya. Makanya, pastikan sistem filtrasi kamu berfungsi dengan baik dan airnya tetap bersih. Ikan landak juga nggak kalah sensitif soal kualitas air. Meski mereka cenderung lebih tahan banting dibanding ikan buntal, kamu tetap harus rajin ngecek salinitas dan pH air biar mereka nggak stres.

Makanan juga jadi faktor penting dalam perawatan ikan buntal dan ikan landak. Ikan buntal tuh doyan banget makan makanan hidup, kayak siput, udang kecil, atau cacing darah. Ternyata mereka butuh makanan itu buat ngasah gigi mereka yang terus-menerus tumbuh. Kalau giginya nggak diasah, bisa-bisa giginya tumbuh kepanjangan dan bikin mereka susah makan. Untuk harga makanan hidup, kamu bisa beli udang atau siput kecil dengan harga sekitar Rp 30.000–Rp 50.000 per pack di toko ikan hias. Ikan landak, meskipun juga makan makanan hidup, lebih cenderung memilih krustasea seperti udang dan kepiting. Kamu bisa beli udang beku dengan harga sekitar Rp 40.000–Rp 60.000 per kilo, dan ini bisa bertahan cukup lama.

Selain makanan, keduanya punya sifat yang beda. Ikan buntal bisa jadi cukup agresif, terutama yang lebih besar seperti fahaka atau mbu puffer. Kalau kamu coba campurin ikan buntal dengan ikan lain, mereka bisa jadi “pemalu” atau malah agresif, apalagi kalau ikan lain itu terlalu lambat atau terkesan mengganggu. Di sisi lain, ikan landak lebih tenang dan cenderung nggak terlalu agresif ke ikan lain, tapi tetap aja, mereka punya duri yang tajam buat melindungi diri. Jadi, kalau kamu pengen ikan yang lebih ramah dengan ikan lain, mungkin ikan landak bisa jadi pilihan yang lebih aman.

Satu hal lagi yang harus kamu tahu adalah, kedua ikan ini perlu akuarium yang cukup besar dan punya ruang untuk bergerak. Ikan buntal suka berenang bebas, jadi mereka butuh ruang yang cukup luas agar nggak stres. Kalau kamu pelihara ikan landak, ukuran akuarium yang lebih besar juga dibutuhkan karena mereka cenderung lebih aktif meski tidak terlalu sering bergerak seperti ikan buntal. Kalau kamu nggak punya akuarium besar, kamu bisa mempertimbangkan ikan buntal kecil yang bisa hidup di akuarium lebih kecil.

Secara keseluruhan, baik ikan buntal maupun ikan landak punya keunikan masing-masing, dan memilih salah satunya tergantung pada preferensimu dalam hal perawatan dan jenis akuarium yang kamu punya. Ikan buntal lebih fleksibel soal tempat tinggal, dan cocok buat yang baru mulai pelihara ikan. Di sisi lain, ikan landak lebih cocok buat akuarium laut dan lebih tenang dalam hal agresivitas. Jadi, kalau kamu pengen yang lebih gampang, ikan buntal air tawar mungkin pilihan yang oke. Tapi kalau kamu siap mengurus akuarium laut, ikan landak bisa jadi teman akuarium yang menarik.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *