tauaja.com

Bisnis

Seorang Remaja Ciptakan Koin Kripto, Raup $50.000 Semalam

Published

on

Seorang Anak Remaja Ciptakan Koin Kripto, Raup $50.000 dalam Semalam dan Membuat Kehebohan

Pada 19 November malam kemarin, sebuah peristiwa menarik terjadi di California, yang melibatkan seorang anak remaja dan dunia kripto yang penuh spekulasi. Adam Biesk, seorang penasihat seni, sedang menyelesaikan pekerjaannya di rumah ketika dia mendengar percakapan antara istrinya dan anaknya yang masih remaja. Anak tersebut dengan percaya diri mengklaim bahwa dia baru saja menghasilkan banyak uang dari cryptocurrency yang dia buat sendiri. Pada awalnya, Biesk tidak terlalu mempercayai cerita anaknya. Memang, dia tahu bahwa anaknya sering bermain-main dengan dunia kripto, tetapi untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar hanya dalam semalam, rasanya terlalu fantastis. Tapi, saat telepon rumah mereka mulai berdering tanpa henti dan Instagram istrinya dibanjiri pesan marah dari orang-orang yang tidak dikenal, Biesk mulai berpikir bahwa mungkin ada yang tidak biasa dengan klaim anaknya tersebut.

Ternyata, anak Biesk tersebut baru saja menciptakan sebuah koin kripto yang ia beri nama Gen Z Quant. Tidak lama setelah koin ini dirilis, harga koin tersebut mulai meroket. Dalam waktu yang sangat singkat, sekitar delapan menit, harga koin yang baru saja diluncurkan itu melonjak tajam, dan anak Biesk berhasil meraih keuntungan sekitar $30,000. Setelah mendapatkan keuntungan yang cukup besar, anak Biesk memutuskan untuk menjual semua koin yang dimilikinya. Seperti yang sudah bisa ditebak, setelah dia menjual koin-koin tersebut, harga koin itu langsung jatuh drastis. Kejadian ini membuat Biesk merasa terkejut sekaligus bingung, karena pada awalnya dia benar-benar tidak percaya bahwa anaknya bisa mendapatkan uang sebanyak itu begitu cepat.

Namun, sebenarnya apa yang dilakukan anak Biesk ini adalah contoh dari apa yang dikenal dengan istilah “soft rug pull”. Soft rug pull adalah sebuah praktik di mana seseorang menciptakan koin kripto, kemudian mempromosikannya secara agresif, dan setelah banyak orang mulai membeli, si pembuat koin tersebut menjual semua kepemilikan koinnya dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan harga koin tersebut anjlok drastis, meninggalkan para pembeli yang merasa tertipu. Meskipun secara hukum tindakan ini tidak selalu melanggar aturan di banyak negara, namun praktik ini sangat kontroversial dan sering kali dianggap tidak etis oleh banyak orang di dunia kripto. Banyak yang merasa bahwa tindakan ini sama sekali tidak adil dan hanya menguntungkan pihak yang menciptakan koin tersebut, sementara para pembeli yang berinvestasi kehilangan uang mereka begitu saja.

Apa yang dilakukan oleh anak Biesk ini memang bisa dibilang cukup cerdik. Dengan menggunakan platform Pump.Fun, dia dapat meluncurkan koin kripto dalam waktu yang sangat cepat dan tanpa biaya. Setelah koin tersebut mulai diperdagangkan dan harga mulai naik, dia langsung menjualnya dan meraih keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang sangat singkat. Namun, di balik itu semua, ada konsekuensi yang tak terduga. Setelah melakukan aksi tersebut, anak Biesk menghadapi reaksi keras dari banyak orang yang merasa tertipu. Orang-orang yang merasa bahwa mereka telah dibohongi mulai mengirimkan pesan-pesan kemarahan melalui berbagai platform media sosial. Bahkan, nama dan foto keluarga Biesk tersebar di internet, dan mereka pun menjadi korban dari tindakan “doxxing”, di mana informasi pribadi mereka disebarluaskan secara tidak sah. Biesk mengatakan bahwa situasi tersebut sangat mengkhawatirkan, karena telepon rumah mereka terus berdering tanpa henti, dan pesan-pesan ancaman mulai masuk dari berbagai penjuru.

Biesk yang awalnya tidak terlalu mengerti tentang dunia kripto, mulai merasa bingung dan terkejut dengan reaksi yang muncul. Dia mengakui bahwa dia tidak benar-benar memahami bagaimana pasar kripto bekerja, dan mungkin itu adalah alasan mengapa dia merasa bahwa tindakan anaknya agak “tidak sopan”. Namun, di sisi lain, dia juga mengakui bahwa anaknya menunjukkan kecerdikan yang luar biasa dalam memanfaatkan peluang yang ada. Dalam pandangan Biesk, apa yang dilakukan anaknya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para investor di pasar saham atau kasino. Di pasar saham, misalnya, ada yang menang dan ada yang kalah. Begitu juga di dunia kasino, ada yang beruntung dan ada yang kalah. Namun, perbedaannya adalah pasar kripto, khususnya memecoin, jauh lebih volatile dan penuh spekulasi, sehingga bisa sangat menguntungkan bagi sebagian orang, tetapi juga bisa sangat merugikan bagi yang lain.

Memecoin sendiri adalah jenis cryptocurrency yang tidak memiliki utilitas atau tujuan jelas selain spekulasi finansial. Dogecoin adalah salah satu contoh pertama dari memecoin yang diciptakan pada tahun 2013 sebagai parodi dari cryptocurrency lainnya. Sejak saat itu, banyak koin serupa bermunculan, dengan nama-nama yang terinspirasi dari meme internet atau fenomena budaya pop lainnya. Namun, meskipun banyak orang yang membeli dan menjual memecoin dengan harapan mendapatkan keuntungan, tidak sedikit yang berakhir dengan kerugian besar. Hal ini karena, seperti yang dialami oleh banyak orang dalam kasus Gen Z Quant, harga memecoin sangat rentan terhadap fluktuasi yang tajam, yang sering kali dipicu oleh aksi jual besar-besaran dari pembuat koin.

Setelah menjual koin-koin miliknya, anak Biesk tidak berhenti di situ. Dia meluncurkan dua koin lainnya yang juga bernama “im sorry” dan “my dog lucy”, dan dalam semalam, dia berhasil meraup lebih dari $50,000. Namun, meskipun dia mendapatkan keuntungan yang cukup besar, tindakan tersebut tetap memicu kemarahan banyak orang. Tidak lama setelah itu, banyak orang mulai mengkritik dan menyerang anak Biesk melalui media sosial. Beberapa bahkan mencoba untuk membalas dengan menciptakan koin-koin baru yang terinspirasi oleh nama keluarga Biesk, seperti “QUANT DAD” dan “QUANTS MOM”. Tentunya, koin-koin ini hampir tidak bernilai, namun itu menunjukkan betapa besarnya ketegangan yang muncul dari dunia kripto yang penuh spekulasi ini.

Biesk menyadari bahwa meskipun dia tidak sepenuhnya memahami bagaimana dunia kripto beroperasi, anaknya telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam memanfaatkan teknologi dan peluang yang ada. Seperti yang dia katakan, dunia kripto mungkin sulit dipahami oleh orang dewasa karena sifatnya yang intangible atau tidak berwujud. Namun, bagi anak-anak muda yang tumbuh dalam dunia digital, kripto dan teknologi terkait lainnya mungkin sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, dan mereka bisa memahaminya lebih cepat daripada generasi sebelumnya. “Crypto ini bisa sulit dimengerti, karena tidak ada yang nyata di baliknya. Tapi, saya rasa anak-anak muda lebih bisa merasakannya, lebih mudah beradaptasi dengan dunia yang digital ini,” kata Biesk.

Meski begitu, Biesk juga mengakui bahwa meskipun anaknya menunjukkan kemampuan teknis yang luar biasa, ada aspek moral dan etika yang harus dipertimbangkan dalam dunia kripto. Dunia ini memang penuh dengan peluang, namun juga penuh dengan risiko yang sangat besar. Banyak orang yang terjebak dalam praktik seperti “soft rug pull” tanpa sepenuhnya memahami konsekuensinya. Memecoin yang tampaknya tidak berbahaya bisa berakhir dengan kerugian besar bagi para pembelinya, karena tidak ada jaminan bahwa harga koin tersebut akan tetap stabil. Oleh karena itu, meskipun ada peluang untuk mendapatkan keuntungan, ada juga risiko yang harus dihadapi.

Dalam pandangan Biesk, dunia kripto ini bisa dibilang mirip dengan kasino atau pasar saham dalam hal risikonya. Ada yang beruntung, ada yang kalah. Namun, yang membedakan adalah ketidakpastian yang jauh lebih tinggi di dunia kripto. Tidak ada regulasi yang jelas yang mengatur perdagangan memecoin atau tindakan seperti “soft rug pull”. Hal ini membuat banyak orang merasa bahwa dunia kripto, meskipun penuh dengan potensi, juga sangat rentan terhadap penipuan dan tindakan tidak etis.

Akhirnya, meskipun situasi ini membawa banyak ketegangan dan kebingungan bagi keluarga Biesk, mereka akhirnya memutuskan untuk menyembunyikan informasi pribadi mereka dan menghindari kontak dengan orang-orang yang merasa tertipu. Mereka bahkan mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang, meskipun mereka tidak mengungkapkan apakah mereka benar-benar melakukannya. Biesk juga mengatakan bahwa anaknya sudah menyarankan untuk menyimpan uang yang didapatkan dari transaksi tersebut. Namun, yang jelas, kejadian ini menunjukkan betapa cepatnya dunia kripto bisa berubah dan bagaimana kesempatan untuk mendapatkan uang cepat bisa berujung pada konsekuensi yang tak terduga.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *