tauaja.com

Bisnis

Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Turun Menjelang Listing IPO Anak Usaha CBDK, Sementara Saham Emiten Lain Justru Menguat

Published

on

Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Turun Menjelang Listing IPO Anak Usaha CBDK, Sementara Saham Emiten Lain Justru Menguat

Pada perdagangan hari Jumat, 10 Januari 2025, saham dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang lebih dikenal dengan sebutan PIK2, mengalami penurunan menjelang listing dari anak usaha mereka, yaitu PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), yang dijadwalkan pada Senin, 13 Januari 2025. Menurut data yang tercatat di pasar, pada sesi kedua perdagangan saham, sekitar pukul 14.22 WIB, saham PANI tercatat turun sekitar 2,20% dan berada di level harga Rp 17.775 per lembar saham. Hal ini cukup mengejutkan karena sebelumnya banyak yang memprediksi bahwa harga saham PANI bisa mengalami lonjakan tajam seiring dengan adanya pembagian saham IPO dari anak perusahaan mereka yang dikabarkan terbatas.

Menurut Fath Aliansyah Budiman, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, prediksi ini muncul lantaran banyak investor yang membeli saham PANI karena merasa bahwa perusahaan ini memiliki keterkaitan langsung dengan CBDK. “Karena tidak bisa mendapatkan banyak saham CBDK yang sangat terbatas, maka kemungkinan besar investor akan membeli saham yang memiliki direct exposure ke CBDK, yaitu PANI,” ujar Fath. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan pasar untuk memilih saham yang dianggap memiliki kaitan langsung dengan IPO yang tengah banyak menarik perhatian investor.

PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) sendiri merupakan sebuah emiten yang berasal dari gabungan dua perusahaan besar, yaitu Agung Sedayu Group dan Salim Group. PANI dipimpin oleh Sugianto Kusuma yang lebih dikenal dengan sebutan Aguan, yang menjabat sebagai Presiden Direktur. Dengan latar belakang perusahaan yang cukup besar ini, banyak yang mengharapkan saham PANI dapat melesat tinggi. Namun, pada kenyataannya, harga saham justru mengalami penurunan.

Di sisi lain, meskipun saham PANI mengalami penurunan, saham dari dua perusahaan emiten lainnya yang juga berada dalam grup yang sama dengan PANI justru mencatatkan lonjakan harga yang cukup signifikan. PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) keduanya mengalami lonjakan harga saham yang cukup besar. Pada pukul 14.27 WIB, saham JIHD melesat naik 15,49% hingga mencapai harga Rp 1.635, sementara saham INPC juga meroket 13,08% dan tercatat berada pada harga Rp 294 per lembar saham. Kenaikan ini membuat kedua saham tersebut semakin menarik perhatian pasar, terutama mengingat dalam tiga bulan terakhir kedua saham tersebut sudah meningkat lebih dari 300%.

Banyak pihak di pasar modal yang mulai memperhatikan dua saham ini karena keduanya berada di bawah naungan Aguan dan juga Tomy Winata, yang merupakan dua tokoh besar dalam dunia bisnis Indonesia. Beberapa spekulasi beredar di kalangan pelaku pasar bahwa lonjakan harga saham JIHD dan INPC tidak terlepas dari adanya hubungan langsung dengan IPO CBDK yang sedang hangat diperbincangkan. Keterkaitan kedua emiten ini dengan perusahaan yang akan melakukan IPO bisa jadi memberikan dampak positif terhadap harga saham mereka.

Saham JIHD, yang bergerak di sektor hotel dan pengembangan properti, belakangan memang semakin mendapatkan perhatian pasar. Dalam beberapa waktu terakhir, saham JIHD memang menunjukkan performa yang luar biasa, bahkan beberapa investor berpendapat bahwa saham ini bisa menjadi pilihan investasi yang menarik, mengingat sektor pariwisata dan perhotelan yang diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan pulihnya ekonomi pasca-pandemi. Begitu juga dengan saham INPC yang bergerak di sektor perbankan. Kenaikan harga saham INPC mencerminkan optimisme pasar terhadap sektor perbankan yang diperkirakan akan terus tumbuh, apalagi dengan banyaknya inisiatif dan strategi dari Tomy Winata untuk mengembangkan sektor ini.

Namun, meskipun saham-saham tersebut menunjukkan kenaikan yang signifikan, banyak pihak yang merasa penasaran dengan alasan dibalik lonjakan harga saham JIHD dan INPC yang seakan tidak terlepas dari kegiatan IPO anak usaha PANI, yaitu CBDK. Meskipun demikian, analis pasar memperingatkan agar investor berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, mengingat pasar yang sangat dinamis dan banyak faktor eksternal yang bisa mempengaruhi pergerakan saham.

Sementara itu, meskipun saham PANI sedang mengalami penurunan pada perdagangan Jumat ini, banyak yang masih melihat potensi positif dari perusahaan induk yang memiliki banyak proyek besar dan sektor usaha yang solid. PIK2 telah dikenal dengan proyek-proyek real estate besar yang melibatkan pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk di Jakarta, yang dikenal sebagai salah satu kawasan premium di ibu kota. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan dalam harga saham PANI, perusahaan ini masih memiliki nilai jangka panjang yang bisa menarik minat investor.

Sebelumnya, banyak investor yang berharap bahwa IPO CBDK dapat memberikan dampak positif bagi PANI, mengingat bahwa anak usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan besar setelah tercatat di bursa. Namun, keputusan untuk membeli saham PANI atau saham CBDK tentu memerlukan analisis yang lebih mendalam, karena meskipun ada hubungan langsung antara kedua emiten tersebut, dampak jangka pendek terhadap harga saham tetaplah tidak dapat diprediksi secara pasti.

Di pasar modal, seringkali ada faktor yang tidak terduga yang bisa mempengaruhi pergerakan harga saham dalam waktu singkat. Dengan prediksi yang sebelumnya mengatakan bahwa harga saham PANI dapat melonjak menjelang listing CBDK, realitasnya menunjukkan hal yang sebaliknya. Ini menunjukkan betapa kompleksnya pergerakan pasar saham, di mana banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum mengambil keputusan.

Dengan segala dinamika yang ada, baik saham PANI yang tertekan maupun lonjakan harga saham JIHD dan INPC, para investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar saham ini dengan cermat. Pasar modal Indonesia terus menunjukkan potensi yang besar meskipun ada banyak ketidakpastian yang menyertai. Namun, bagi yang ingin terlibat dalam investasi saham, penting untuk selalu memperhatikan analisis fundamental dan teknikal yang dapat membantu memprediksi pergerakan pasar dengan lebih akurat.

Dalam waktu dekat, dengan adanya IPO CBDK yang sudah semakin dekat, kita akan melihat bagaimana dampaknya terhadap pergerakan saham di pasar modal Indonesia. Bagaimanapun juga, dengan tren pasar yang selalu berubah, keputusan yang diambil oleh investor harus selalu berdasarkan informasi yang akurat dan mendalam.

 

Sumber : Investor.id

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *