tauaja.com

Bisnis

Apakah Cryptocurrency Masih Layak untuk Investasi? Sebuah Perspektif yang Lebih Realistis

Published

on

Apakah Cryptocurrency Masih Layak untuk Investasi? Sebuah Perspektif yang Lebih Realistis

Tauaja.com – Seiring dengan tren besar yang terus berkembang, banyak orang terpesona oleh dunia cryptocurrency—seakan-akan itu adalah emas baru yang mengubah segalanya. Begitu banyak orang yang menganggap bahwa ini adalah cara termudah untuk meraih keuntungan besar dengan cara yang “modern” dan “inovatif”. Namun, bagi saya, yang lebih memilih pendekatan investasi yang lebih konservatif dan berbasis pada analisis fundamental, cryptocurrency pada saat ini lebih tepat disebut sebagai spekulasi daripada investasi yang solid.

Apakah Cryptocurrency Itu Investasi yang Tepat?

Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan mendasar: Apa itu investasi yang baik? Investasi yang baik seharusnya memiliki dua hal pokok: manfaat atau nilai tambah (value-adding), dan dasar nilai yang jelas dan stabil (fundamental value). Mari kita lihat satu per satu.

  1. Value-Adding vs. Value-Storing

Sebagai investor, saya cenderung memilih instrumen yang bisa menambah nilai—seperti saham yang mewakili kepemilikan dalam perusahaan yang bergerak di sektor produktif, atau obligasi yang memberikan imbal hasil tetap dan lebih dapat diprediksi. Sumber daya yang kita investasikan seharusnya digunakan untuk menciptakan produk atau jasa yang memberikan keuntungan berkelanjutan.

Di sisi lain, cryptocurrency lebih mirip dengan uang itu sendiri—bukan alat yang menambah nilai, tetapi hanya menyimpan nilai yang sudah ada. Cryptocurrency, seperti Bitcoin, tidak menghasilkan produk atau jasa. Tidak ada pabrik yang beroperasi lebih efisien atau perusahaan yang berkembang pesat karena adanya Bitcoin. Cryptocurrency hanyalah alat untuk menyimpan nilai yang, pada akhirnya, tergantung pada kepercayaan orang untuk tetap menggunakannya. Kalau kita bicara value-adding, cryptocurrency jelas ketinggalan jauh dibandingkan dengan instrumen investasi yang lebih tradisional.

  1. Fundamental Value vs. Kepercayaan

Mari bandingkan dengan properti atau logam mulia, misalnya. Properti memiliki nilai yang relatif stabil karena ada permintaan nyata terhadap tempat tinggal, komersial, atau industri. Logam mulia, seperti emas, memiliki nilai intrinsik yang sudah dikenal sejak ribuan tahun karena sifatnya yang langka dan aplikasinya yang luas dalam berbagai industri. Bahkan saham atau obligasi perusahaan memiliki dasar nilai fundamental yang lebih mudah dipahami—keberhasilan perusahaan, pendapatan yang dihasilkan, dan potensi pertumbuhannya.

Sementara itu, cryptocurrency tidak memiliki nilai fundamental yang jelas. Nilainya sebagian besar bergantung pada “kepercayaan” pasar. Bisa saja Bitcoin bernilai miliaran di masa depan, namun bisa juga tiba-tiba jatuh menjadi nol jika ada penurunan besar dalam kepercayaan terhadapnya. Ini seperti membeli sebuah lukisan dari pelukis yang belum dikenal—di masa depan, mungkin harganya akan melambung tinggi, tapi tak ada jaminan. Dan jika pasar kehilangan minatnya, lukisan itu bisa jadi tidak lebih berharga daripada kertas bekas.

Lalu, Haruskah Kita Memiliki Cryptocurrency?

Jawaban saya adalah—tergantung. Saya tidak mengatakan kamu harus melupakan cryptocurrency sepenuhnya, karena itu tidak realistis dalam dunia investasi yang terus berkembang ini. Namun, jika kamu memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya, lakukanlah dengan cara yang bijaksana dan terukur. Seperti halnya berinvestasi dalam aset yang lebih konvensional, penting untuk memiliki strategi diversifikasi.

  1. Diversifikasi Itu Kunci

Seperti halnya kamu tidak akan menaruh semua uangmu di satu jenis saham atau satu sektor saja, kamu juga tidak seharusnya menaruh semua dana dalam cryptocurrency. Gunakan crypto sebagai bagian kecil dari portofolio, dan jangan jadikan itu sebagai “investasi utama.” Ini lebih mirip seperti perjudian, hanya dengan taruhan yang lebih besar dan lebih banyak orang yang bermain. Sumber nilai dari crypto yang tidak jelas dan tidak stabil hanya menguatkan pentingnya diversifikasi.

  1. Siap untuk Kerugian

Penting untuk menyadari bahwa kamu harus siap dengan kemungkinan kerugian besar. Sebagai contoh, saya sendiri memiliki cryptocurrency kurang dari 1% dari total portofolio saya. Kenapa? Karena saya hanya siap rugi sebanyak itu. Jika kamu memasukkan lebih dari itu, kamu harus siap untuk kehilangan semuanya. Pasar crypto bisa bergerak sangat cepat, naik-turun tanpa peringatan, dan tidak ada yang tahu apakah ia akan bertahan dalam jangka panjang.

  1. Pahami dari Mana Nilai Crypto Itu Berasal

Jika kamu benar-benar ingin memasukkan uang ke dalam cryptocurrency, pastikan kamu mengerti dari mana nilai suatu koin berasal. Misalnya, Bitcoin memiliki nilai karena ia adalah crypto yang paling besar dan paling banyak diterima oleh orang. Ethereum memiliki nilai karena kemampuannya dalam menjalankan smart contracts dan mendukung berbagai aplikasi terdesentralisasi. Namun, jika kamu tidak tahu mengapa suatu koin bisa memiliki nilai, maka jangan berinvestasi di dalamnya. Ini bukan tempat untuk bermain-main jika kamu tidak benar-benar memahami mekanismenya.

Pada akhirnya, cryptocurrency memang menawarkan peluang besar, tetapi juga disertai dengan risiko yang sangat tinggi. Jika kamu ingin bermain di dunia crypto, lakukanlah dengan penuh kesadaran dan perencanaan matang. Jangan sampai terjebak dalam euforia pasar yang bisa tiba-tiba runtuh. Cryptocurrency saat ini lebih mirip dengan spekulasi daripada investasi yang solid. Ini adalah dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan risiko tinggi—tempat yang cocok bagi mereka yang ingin mengambil peluang besar, tetapi harus siap dengan kerugian besar juga.

Namun, bagi saya yang lebih memilih pendekatan berbasis pada nilai fundamental dan pengelolaan risiko yang lebih hati-hati, cryptocurrency tidak akan menjadi alat investasi utama dalam portofolio. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kita tidak bisa membaca masa depan, tetapi kita bisa meminimalisir risiko dengan strategi yang lebih bijak dan terukur. Jadi, jika kamu ingin berinvestasi dalam cryptocurrency, ingatlah satu hal: ini lebih banyak tentang spekulasi daripada investasi jangka panjang yang stabil.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *