Blog
Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025: Fenomena Langka yang Bisa Dilihat di Wilayah Indonesia Bagian Timur

Gerhana bulan total yang terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025 diperkirakan akan menjadi salah satu fenomena langka yang menarik perhatian banyak orang, terutama karena peristiwa ini akan bertepatan dengan bulan Ramadhan. Fenomena alam yang dikenal juga dengan sebutan blood moon ini dapat disaksikan di beberapa bagian dunia, termasuk Indonesia. Namun, sayangnya, tidak semua wilayah di Indonesia dapat melihat gerhana bulan total ini secara utuh.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia tidak beruntung dapat menyaksikan gerhana bulan total secara langsung. Hal ini disebabkan oleh posisi Bulan yang berada di bawah cakrawala di sebagian besar wilayah Indonesia pada waktu gerhana berlangsung, sehingga gerhana total tidak terlihat di banyak daerah. Meskipun demikian, wilayah Indonesia bagian timur akan memiliki kesempatan untuk melihat fase tertentu dari gerhana bulan ini, meski hanya sebagian kecil dari fenomena tersebut.
Peluang Melihat Gerhana di Indonesia
Wilayah yang berpotensi untuk melihat sebagian dari gerhana bulan total ini termasuk Papua, Maluku Utara, Maluku bagian timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan beberapa daerah timur lainnya. Di wilayah-wilayah tersebut, masyarakat hanya bisa menyaksikan fase penumbra pada akhir gerhana bulan total. Fase penumbra terjadi ketika Bulan memasuki bagian luar bayangan Bumi, yang menyebabkan cahaya Matahari yang terpantul tampak lebih redup. Namun, fase ini hanya berlangsung dalam waktu yang singkat.
Waktu dan Fase Gerhana
Gerhana bulan total ini akan dimulai dengan fase penumbra pada pukul 10.57 WIB. Fase ini dapat dilihat di sebagian besar wilayah Indonesia meskipun gerhana tidak akan sepenuhnya terlihat. Setelah itu, akan terjadi fase gerhana sebagian, namun fase ini tidak dapat diamati di wilayah Indonesia karena waktu dan posisi bulan yang tidak memungkinkan untuk dilihat dari sebagian besar tempat di Indonesia.
Puncak gerhana atau titik tertinggi dari gerhana bulan total diperkirakan terjadi pada pukul 13.54 WIB. Sayangnya, pada saat ini, bulan masih berada di bawah cakrawala di sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga tidak dapat disaksikan. Gerhana total itu sendiri diperkirakan akan berakhir pada pukul 14.31 WIB, yang akan menjadi fase terakhir dari gerhana yang dapat dilihat di beberapa wilayah Indonesia bagian timur. Fase ini menandakan berakhirnya gerhana total, yang dilanjutkan dengan fase penumbra yang akan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
Walaupun puncak gerhana tidak dapat terlihat di seluruh Indonesia, informasi mengenai waktu dan fase gerhana tetap penting bagi masyarakat yang tertarik untuk mempelajari fenomena ini dan untuk mereka yang berada di wilayah yang masih dapat menyaksikan bagian dari gerhana.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan total terjadi ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari sejajar dalam satu garis lurus. Pada saat ini, Bulan akan memasuki bayangan umbra Bumi, yang menyebabkan cahaya Matahari yang biasa menerangi Bulan diblokir oleh Bumi. Cahaya yang masih berhasil menembus atmosfer Bumi kemudian dibiaskan, atau dibelokkan, sehingga menghasilkan efek yang memunculkan warna merah pada permukaan Bulan. Warna merah ini sering disebut sebagai fenomena blood moon, yang memberikan kesan yang sangat dramatis dan menakjubkan.
Fase ini tidak berlangsung lama, tetapi cukup mengesankan bagi siapa saja yang dapat melihatnya. Ketika Bulan sepenuhnya memasuki bayangan umbra, ia akan tampak berwarna merah darah, yang menjadi alasan mengapa fenomena ini dikenal dengan nama tersebut. Namun, karena kondisi atmosfer dan posisi geografis, tidak semua orang beruntung dapat menyaksikan fenomena ini.
Fenomena Langka di Bulan Ramadan
Fenomena gerhana bulan total 14 Maret 2025 ini menjadi semakin menarik karena terjadi pada bulan Ramadhan, sebuah bulan yang sangat spesial bagi umat Muslim. Kejadian gerhana yang berlangsung selama bulan suci ini tentunya akan menambah daya tarik tersendiri bagi mereka yang tertarik dengan fenomena astronomi. Meskipun gerhana bulan total ini tidak bisa diamati oleh semua wilayah Indonesia, namun bagi mereka yang berada di lokasi yang tepat, ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga.
Gerhana bulan total ini juga menjadi yang pertama setelah November 2022, yang artinya peristiwa serupa baru akan terjadi lagi setelah beberapa tahun. Oleh karena itu, fenomena ini tidak hanya menarik dari segi astronomi, tetapi juga memberikan pengalaman langka bagi masyarakat yang berkesempatan menyaksikannya.
Gerhana Bulan Berikutnya di Indonesia
Bagi masyarakat Indonesia yang tidak berkesempatan melihat gerhana bulan total pada 14 Maret 2025, ada kabar baik. Gerhana bulan total berikutnya yang dapat diamati di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada Minggu, 7 September 2025. Pada kesempatan tersebut, lebih banyak wilayah di Indonesia diperkirakan akan dapat menyaksikan fenomena yang luar biasa ini.
Namun, untuk gerhana bulan total pada 14 Maret 2025, meskipun puncak gerhana tidak dapat terlihat di seluruh Indonesia, fenomena ini tetap menjadi momen yang patut diperhatikan. Bagi mereka yang berada di wilayah yang beruntung, momen ini bisa menjadi pengalaman yang luar biasa dan menambah wawasan mengenai peristiwa langka di langit.
Secara keseluruhan, meskipun gerhana bulan total 14 Maret 2025 hanya bisa diamati di sebagian kecil wilayah Indonesia, fenomena ini tetap menarik untuk diperhatikan, terutama karena peristiwa ini akan terjadi bertepatan dengan bulan Ramadhan. Bagi mereka yang berada di wilayah Indonesia bagian timur, fase akhir dari gerhana bulan total masih bisa disaksikan, memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam ini. Fenomena ini menjadi momen langka yang mengingatkan kita akan keajaiban alam semesta yang terjadi di sekitar kita, sekaligus memberikan wawasan lebih dalam mengenai pergerakan Bumi, Bulan, dan Matahari.
Sumber : Liputan6