tauaja.com

Olahraga

Alex Pereira Bantah Menyinggung Agama Islam dalam Taruhan UFC 313 dan Menegaskan Tujuan Amal

Published

on

Alex Pereira Bantah Menyinggung Agama Islam dalam Taruhan UFC 313 dan Menegaskan Tujuan Amal

Juara dunia light heavyweight UFC, Alex Pereira, baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang sempat menuai kontroversi menjelang pertandingan UFC 313. Dalam acara yang digelar di T-Mobile Arena, Nevada, pada Minggu (9/3) pagi WIB, Pereira sempat mengajukan tantangan kepada Magomed Ankalaev yang berhubungan dengan taruhan. Namun, pernyataan tersebut kemudian mendapat perhatian lebih setelah Ankalaev, yang berasal dari Dagestan dan seorang pemeluk agama Islam, menanggapi tantangan tersebut dengan penolakan.

Dalam konferensi pers yang berlangsung sebelum acara UFC 313, Pereira secara terbuka menyampaikan bahwa dirinya tidak berniat untuk menghina atau menyinggung ajaran agama Islam. Hal ini bermula setelah Ankalaev mengungkapkan bahwa meski sedang menjalani ibadah puasa selama Ramadan, dirinya merasa yakin bisa memenangkan pertarungan melawan Pereira. Pernyataan tersebut langsung memicu respons dari Pereira, yang kemudian mengajukan tantangan berupa taruhan. Pereira menyarankan agar petarung yang kalah dalam pertandingan UFC 313 nanti harus mendonasikan uang sebesar US$200 ribu, atau setara dengan Rp3,2 miliar, untuk tujuan amal.

Namun, Magomed Ankalaev langsung menanggapi tantangan tersebut dengan menolak ajakan taruhan dari Pereira. Ankalaev menjelaskan bahwa sebagai seorang Muslim, ia tidak dapat menerima taruhan tersebut karena dalam ajaran Islam, perjudian atau taruhan semacam itu tidak diperbolehkan. Sebagai gantinya, Ankalaev mengusulkan untuk melakukan donasi amal bersama setelah UFC 313 selesai, tanpa melibatkan taruhan atau keuntungan pribadi.

Pereira, yang merasa perlu untuk menjelaskan maksud sebenarnya dari pernyataannya, mengungkapkan klarifikasi dalam konferensi pers dan faceoff pertama jelang pertandingan di Nevada pada Kamis (6/3). Dalam kesempatan tersebut, ia dengan tegas menegaskan bahwa tujuan utama dari tantangan tersebut bukanlah mengenai taruhan pribadi ataupun keuntungan bagi dirinya. Pereira menegaskan bahwa ia tidak berada di arena UFC untuk membahas masalah agama, dan ia sangat menghormati keyakinan agama apa pun.

“Saya ingin mengklarifikasi bahwa pertama-tama, saya tidak berada di sini untuk membahas masalah agama. Apa pun agama seseorang, saya sangat menghormatinya,” ujar Pereira. Ia kemudian menambahkan, “Namun, ketika dia [Ankalaev] datang dan mengatakan bahwa dia tidak bisa menerima taruhan itu, saya ingin menekankan bahwa tujuan saya bukan untuk bertaruh demi keuntungan pribadi, tetapi lebih kepada melakukan sesuatu yang bermanfaat. Saya ingin kami berdua melakukan sesuatu yang baik, seperti menyumbang untuk tujuan amal.”

Dengan pernyataan tersebut, Pereira mengungkapkan niatnya yang sebenarnya, yang tidak lain adalah untuk mendorong kegiatan amal di luar pertarungan UFC. Baginya, perdebatan mengenai agama bukanlah inti dari diskusi ini, melainkan lebih kepada bagaimana para petarung dapat berkolaborasi untuk tujuan yang lebih besar, seperti berdonasi demi kebaikan bersama.

Namun, Magomed Ankalaev tidak hanya menanggapi tantangan taruhan tersebut, tetapi juga mengkritik masa lalu Pereira yang terkait dengan masalah alkohol. Dalam sebuah pernyataan, Ankalaev menyebutkan tentang perjuangan Pereira melawan kecanduan alkohol. Menanggapi kritik tersebut, Pereira menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak pantas dan seharusnya tidak dibawa dalam percakapan yang berkaitan dengan agama atau perjuangan pribadi.

“Saya bukan orang yang malu untuk mengakui masa lalu saya. Saya seorang juara dalam kehidupan karena saya berhasil mengatasi kecanduan alkohol. Banyak orang yang masih berjuang dengan masalah ini, dan saya menghargai keluarga mereka yang berusaha mendukung,” kata Pereira dengan tegas. Ia menambahkan, “Namun, saya merasa tidak nyaman ketika orang menggunakan agama atau perjuangan pribadi seseorang untuk tujuan tertentu. Itu bukan cara yang tepat untuk berdiskusi, dan saya tidak di sini untuk membicarakan agama siapa pun. Saya menghormati semua agama.”

Dengan pernyataan-pernyataan tersebut, Pereira mencoba untuk menghindari polemik yang lebih besar dan mengarahkan kembali fokus pada pertarungan yang akan datang, yaitu pertandingan antara dirinya dan Ankalaev di UFC 313. Menurutnya, setiap pernyataan yang keluar seharusnya lebih bertujuan untuk menjaga sikap saling menghormati dan mendukung tujuan mulia seperti amal. Ia menyadari bahwa dalam dunia UFC yang penuh persaingan, pernyataan yang tidak hati-hati bisa dengan mudah memicu kontroversi. Oleh karena itu, ia ingin memastikan bahwa niat baiknya tidak disalahartikan.

Di sisi lain, Magomed Ankalaev juga tetap menjaga pendiriannya terkait ajakan taruhan tersebut. Sebagai seorang Muslim, Ankalaev ingin mengedepankan prinsip agama yang ia anut, yang tidak membenarkan adanya praktik taruhan atau perjudian dalam bentuk apapun. Meskipun demikian, Ankalaev juga menyampaikan rasa hormatnya terhadap Pereira dan menunjukkan sikap sportif dengan menawarkan ide untuk berbuat kebaikan bersama melalui donasi amal.

Perbedaan pandangan yang muncul antara keduanya tidak mengurangi intensitas persiapan mereka untuk bertarung di UFC 313. Sebaliknya, hal ini justru menambah dimensi baru dalam pertarungan ini, di mana kedua petarung kini berfokus pada apa yang lebih besar dari sekadar kemenangan pribadi, yaitu perjuangan untuk tujuan kebaikan.

Dengan segala klarifikasi yang telah diberikan oleh kedua petarung tersebut, kini jelas bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam cara pandang dan keyakinan pribadi, Pereira dan Ankalaev tetap menjaga sikap saling menghormati. Mereka berdua menunjukkan bahwa meskipun terlibat dalam kompetisi yang sangat kompetitif dan penuh tekanan seperti UFC, mereka tetap bisa saling menghargai prinsip dan nilai-nilai masing-masing. Semoga melalui pertarungan ini, pesan yang lebih besar tentang persatuan dan kebaikan dapat tersampaikan kepada publik, tanpa mengesampingkan nilai-nilai penting seperti penghormatan terhadap agama dan perjuangan pribadi.

Pertarungan UFC 313 antara Alex Pereira dan Magomed Ankalaev tidak hanya menjadi ajang adu fisik, tetapi juga menjadi simbol bahwa dalam dunia yang penuh perbedaan, saling menghormati dan bekerja untuk kebaikan bersama bisa tetap menjadi tujuan yang mulia.

Sumber : CNN

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *