Blog
Proses Pencarian Korban Tabrakan Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk yang Menewaskan 67 Orang

Pencarian korban dalam kecelakaan pesawat komersial milik American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk mulai menunjukkan perkembangan. Insiden yang terjadi pada Rabu malam (29 Januari 2025) waktu setempat di sekitar Bandara Reagan ini menewaskan sedikitnya 67 orang, yang terdiri dari penumpang pesawat serta prajurit militer yang ada di dalam helikopter. Hingga saat ini, 28 jasad korban telah berhasil ditemukan, menurut laporan yang dikeluarkan oleh media The Guardian.
Pihak berwenang yang terlibat dalam operasi pencarian terus bekerja keras, meskipun kondisinya sangat sulit karena cuaca yang ekstrem dan sangat dingin. John A. Donnelly, kepala pemadam kebakaran dan layanan medis darurat di Washington DC, mengungkapkan bahwa mereka sangat pesimis mengenai kemungkinan adanya korban selamat dari insiden ini. “Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” ujar Donnelly dalam konferensi pers yang diadakan setelah insiden tersebut. Namun, ia juga menegaskan bahwa pihaknya optimis dapat menemukan semua korban yang terjebak di lokasi kejadian.
Pencarian sendiri berfokus pada area sekitar Sungai Potomac, tempat jatuhnya pesawat dan helikopter pascatabrakan. Pesawat American Airlines yang terlibat dalam insiden ini membawa 64 orang yang terdiri dari penumpang dan kru, sementara helikopter Black Hawk berisi 3 prajurit dari Angkatan Darat AS. Meskipun pencarian masih berlangsung, tidak ada informasi yang menunjukkan adanya penumpang atau awak yang selamat dari insiden tragis tersebut.
Kronologi Kecelakaan
Insiden tabrakan pesawat dengan helikopter Black Hawk tersebut terjadi ketika pesawat American Airlines sedang mendekati landasan pacu 33 di Bandara Nasional Reagan. Pesawat ini sebelumnya terbang dari Kansas dan sedang melakukan pendekatan untuk mendarat. Pada saat yang sama, helikopter Black Hawk yang juga sedang terbang di area yang sama bertabrakan dengan pesawat tersebut.
Sebagaimana yang dilaporkan oleh Sky News, komunikasi antara pengawas lalu lintas udara dan pilot pesawat American Airlines serta pilot helikopter Black Hawk berlangsung hingga beberapa saat sebelum tabrakan. Dalam komunikasi pertama, pengawas lalu lintas udara bertanya kepada pilot pesawat apakah mereka bisa mendarat di landasan pacu yang lebih pendek di Bandara Nasional Reagan. Pilot pesawat pun menyatakan bahwa pesawat mereka dapat mendarat di landasan pacu 33, yang kemudian diikuti dengan penyesuaian jalur pesawat sesuai dengan situs pelacakan penerbangan.
Namun, tak lama setelah komunikasi tersebut, sekitar 30 detik sebelum tabrakan, seorang pengawas menanyakan kepada pilot helikopter Black Hawk apakah ia melihat pesawat American Airlines yang sedang mendarat. Komunikasi itu menunjukkan bahwa pengawas lalu lintas udara sudah mulai menyadari bahwa kedua pesawat berada di jalur yang berpotensi bertabrakan. Beberapa detik kemudian, pengawas lalu lintas udara kembali menghubungi pilot helikopter dengan informasi: “PAT 25 melintas di belakang CRJ.” Sayangnya, ini adalah komunikasi terakhir yang tercatat sebelum tabrakan yang sangat fatal tersebut terjadi.
Setelah komunikasi terakhir tersebut, tabrakan tak terhindarkan. Helikopter Black Hawk dan pesawat American Airlines bertabrakan di udara, dan akibatnya, seluruh awak dan penumpang yang berada di dalam kedua pesawat tersebut meninggal dunia.
Faktor-Faktor yang Memperburuk Situasi
Penyebab kecelakaan ini menjadi topik investigasi lebih lanjut. Meskipun sudah dilakukan pencarian dan ditemukan beberapa korban, para pejabat masih belum dapat menyimpulkan dengan pasti faktor apa yang menyebabkan kedua pesawat tersebut saling bertabrakan. Beberapa ahli keselamatan udara mencatat bahwa kondisi cuaca yang buruk turut memperburuk situasi pada saat itu. Dengan suhu yang sangat dingin dan cuaca yang tidak bersahabat, upaya evakuasi dan pencarian korban semakin sulit dilakukan. Selain itu, adanya penumpang dan prajurit militer yang terlibat dalam tabrakan ini juga menambah tingkat kesulitan dari operasi pencarian dan penyelamatan.
Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan ini sangat penting untuk mengetahui apakah ada kesalahan manusia atau kesalahan teknis yang menyebabkan insiden tersebut. Beberapa pihak berwenang berpendapat bahwa komunikasi yang kurang jelas antara pengawas lalu lintas udara dan pilot pesawat menjadi faktor yang berpotensi memicu tabrakan tersebut. Meski demikian, sejauh ini belum ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan ini.
Tanggapan dari Pihak Terkait
Pasca kejadian, banyak pihak yang memberikan pernyataan belasungkawa dan mengungkapkan dukacita mendalam atas kecelakaan ini. American Airlines mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan berjanji untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Pihak Angkatan Darat AS juga menyatakan akan bekerja sama penuh dalam proses penyelidikan dan mendukung keluarga prajurit yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Sementara itu, otorial pemerintahan di Washington juga mulai memberikan perhatian serius pada sistem pengawasan lalu lintas udara di area Bandara Nasional Reagan. Para pejabat tersebut menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang, dan akan melakukan evaluasi serta peninjauan kembali prosedur keselamatan yang ada, termasuk koordinasi antara pengawas lalu lintas udara dengan pilot pesawat dan helikopter yang melintas di kawasan tersebut.
Kecelakaan antara pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk ini adalah sebuah tragedi besar yang telah merenggut banyak nyawa. Pencarian korban masih terus dilakukan, dan sementara sebagian besar korban sudah ditemukan, tim penyelidik bekerja keras untuk memastikan semua puing-puing dan bukti yang ada dapat memberikan gambaran jelas mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
Selanjutnya, pihak berwenang berharap agar hasil penyelidikan dapat memberi pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang berkontribusi pada insiden ini dan untuk meningkatkan prosedur keselamatan di masa depan. Semua pihak yang terlibat berharap bahwa kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dan bahwa keluarga korban dapat mendapatkan keadilan serta dukungan yang layak.
Sumber : Tribun