Kesehatan
Mengurangi Gula ketika Baking dengan Alternatif Sehat

Mengurangi kadar gula ketika baking bukan hanya soal mengurangi rasa manis, tetapi juga berdampak pada tekstur, warna, dan bagaimana kue mengembang saat dipanggang. Banyak orang bertanya apakah mereka bisa langsung mengurangi gula dalam resep hingga setengah atau seperempatnya. Namun, hal ini bisa sangat mempengaruhi hasil akhir, karena gula tidak hanya berfungsi sebagai pemanis, tetapi juga menjaga kelembapan, memberikan rasa karamelisasi, serta memperpanjang daya tahan kue. Selain itu, gula juga berperan dalam struktur kue, terutama dalam kombinasi dengan bahan lain seperti telur dalam pembuatan meringue.
Dalam pembuatan biskuit dan kue kering, gula memiliki peran penting. Kadar gula yang tinggi membantu dalam mengikat adonan, memberikan kerenyahan, mempengaruhi penyebaran adonan saat dipanggang, serta meningkatkan cita rasa. Oleh karena itu, mengurangi gula bisa mengubah tekstur dan tampilan kue secara signifikan. Namun, ada beberapa cara untuk tetap mendapatkan hasil yang enak tanpa terlalu banyak mengandalkan gula pasir.
Salah satu metode yang bisa dicoba adalah mengurangi gula hingga maksimal 25% dari jumlah yang disarankan dalam resep. Dengan cara ini, perubahan pada tekstur dan rasa masih dalam batas yang bisa diterima, meskipun warna dan tingkat kemanisan kue akan sedikit berbeda. Jika ingin lebih banyak mengurangi gula, maka perlu ada penyesuaian lain pada bahan-bahan dalam resep agar tetap mendapatkan hasil yang diinginkan.
Buah adalah alternatif alami yang dapat digunakan untuk menggantikan sebagian gula dalam baking. Misalnya, kurma bisa menjadi pilihan yang baik karena kandungan gula alami yang tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, kurma bisa direndam terlebih dahulu dengan sedikit baking soda agar kulitnya lebih lunak sebelum dicampurkan ke dalam adonan kue. Kurma dapat digunakan dalam berbagai jenis kue seperti shortbread atau biskuit, memberikan rasa manis alami tanpa tambahan gula pasir.
Selain kurma, madu juga bisa menjadi pilihan lain. Madu tidak hanya memberikan rasa manis, tetapi juga mengandung berbagai nutrisi tambahan. Namun, karena madu berbentuk cair, penggunaannya harus disesuaikan dengan jumlah cairan lain dalam resep agar tekstur adonan tetap stabil. Sebagai alternatif lain, beberapa orang juga menggunakan pisang matang yang dihaluskan untuk menambah rasa manis pada kue tanpa harus menambahkan gula tambahan.
Bagi yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, membuat adonan kue tanpa gula bisa menjadi pilihan menarik. Misalnya, adonan pastry dengan tambahan kacang seperti almond atau pecan dapat memberikan rasa gurih dan tekstur yang renyah. Adonan ini bisa digulung, ditambahkan isian kurma, lalu dipotong menjadi bentuk pinwheel sebelum dipanggang. Dengan cara ini, biskuit tetap memiliki rasa manis alami tanpa terlalu banyak tambahan gula.
Alternatif lain adalah mengganti sebagian tepung dengan cokelat bubuk. Cokelat bubuk memiliki rasa yang cukup kuat sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan gula tambahan. Selain itu, cokelat juga memberikan tekstur yang lebih padat dan renyah pada kue, membuatnya lebih menarik untuk dicoba.
Jika masih ingin menggunakan pemanis tetapi mencari opsi yang lebih sehat, gula alami yang tidak terlalu diproses bisa menjadi pilihan. Salah satu yang cukup populer adalah gula kelapa, yang memiliki rasa karamel alami dan bisa digunakan sebagai pengganti gula pasir dalam berbagai jenis kue seperti muffin, puding, dan cookies. Gula kelapa dapat digunakan dengan perbandingan 1:1 dengan gula pasir, sehingga cukup mudah diaplikasikan dalam resep.
Namun, gula kelapa memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan gula pasir biasa. Jika mencari alternatif lain, bisa mencoba madu, sirup maple, atau molase. Namun, karena bahan-bahan ini berbentuk cair, perlu diperhatikan keseimbangan cairan dalam adonan agar tidak mengubah struktur kue secara drastis.
Beberapa orang memilih untuk menggunakan pemanis buatan atau pengganti gula alami seperti xylitol. Xylitol memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula biasa, sehingga tidak terlalu mempengaruhi kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik bagi penderita diabetes. Dari segi tekstur, xylitol cukup mirip dengan gula pasir, sehingga dapat digunakan dalam berbagai resep kue tanpa banyak perubahan. Namun, xylitol tidak memberikan efek karamelisasi yang sama seperti gula biasa, sehingga warna dan rasa kue mungkin akan sedikit berbeda.
Meskipun pemanis pengganti bisa menjadi solusi, ada baiknya untuk tetap berhati-hati dalam penggunaannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan pemanis buatan dapat memiliki efek samping tertentu, sehingga sebaiknya digunakan dalam jumlah yang wajar.
Jika ingin benar-benar mengurangi gula, bisa memilih resep kue yang secara alami memiliki kadar gula lebih rendah. Misalnya, mousse cokelat yang hanya menggunakan campuran cokelat hitam dan telur dapat menghasilkan hidangan penutup yang kaya rasa tanpa tambahan gula. Cokelat hitam sudah memiliki sedikit rasa manis alami, sehingga tidak perlu banyak tambahan pemanis lainnya.
Selain itu, kue berbasis kacang atau biji-bijian seperti brownies almond atau granola bars juga bisa menjadi pilihan yang lebih sehat. Dengan menambahkan bahan-bahan seperti kacang, biji chia, atau oat, kue tetap memiliki tekstur yang enak tanpa harus bergantung pada gula sebagai bahan utama.
Mengurangi gula dalam baking memang membutuhkan eksperimen dan penyesuaian, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Ada berbagai cara untuk tetap mendapatkan hasil yang lezat, mulai dari mengurangi jumlah gula secara bertahap, menggunakan pemanis alami seperti buah dan madu, hingga mencoba pemanis alternatif seperti xylitol atau gula kelapa. Selain itu, memilih resep yang secara alami rendah gula juga bisa menjadi solusi yang baik. Dengan mencoba berbagai metode ini, kita tetap bisa menikmati kue yang enak tanpa harus terlalu banyak mengonsumsi gula.
Sumber: The Guardian