tauaja.com

Opini

Trend Flexing Terbaru 2024

Published

on

Trend Flexing Terbaru 2024

Di tahun 2024, konsep flexing atau pamer harta dan status sosial telah berevolusi menjadi sesuatu yang lebih ringan, lebih modern, dan tentunya lebih mudah dijangkau oleh banyak orang. Dulu, pamer itu identik dengan menunjukkan barang-barang mewah seperti tas branded, mobil sport yang harganya bisa bikin dompet bolong, atau liburan ke destinasi yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan super kaya. Namun, sekarang ada cara yang lebih hemat dan lebih “relatable” untuk melakukan flexing: nempel ke selebriti atau orang-orang top.

Fenomena ini bukan hanya terbatas pada dunia hiburan, tapi juga mencakup dunia bisnis, politik, bahkan dunia influencer. Tidak ada yang bisa menahan godaan untuk terlihat dekat dengan orang-orang yang terkenal dan berpengaruh, terutama di media sosial. Mungkin kamu pernah melihat orang yang tiba-tiba memposting foto bersama artis terkenal atau CEO sukses, dengan caption seperti “Grateful for this moment” atau “Learning from the best.” Semua itu dilakukan hanya dengan tujuan satu: mendapatkan validasi sosial.

Fenomena ini muncul seiring dengan meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menampilkan kehidupan mereka yang tampaknya lebih glamor, lebih menarik, dan tentunya lebih sukses. Selama bertahun-tahun, media sosial telah menjadi ajang kompetisi tanpa akhir untuk siapa yang bisa menunjukkan hidup paling menarik, paling inspiratif, atau paling penuh dengan koneksi berharga. Pamer foto dengan orang terkenal atau top, misalnya, bisa memberikan kesan bahwa seseorang memiliki akses eksklusif ke dunia yang tak bisa dijangkau kebanyakan orang. Tapi, hal tersebut benar-benar apakah mencerminkan status mereka yang sesungguhnya? Mari kita bahas lebih dalam.

Era Baru Flexing: Foto Bareng Selebriti

Jika dulu kamu harus membeli barang mewah atau pergi ke tempat-tempat eksklusif untuk menunjukkan statusmu, sekarang cukup dengan berfoto bersama selebriti atau tokoh berpengaruh dan langsung bisa tampil di depan publik seolah-olah kamu sudah menjadi bagian dari dunia mereka. Prosesnya cukup mudah, dan bagi sebagian orang, hampir terasa seperti cheat code dalam permainan. Bayangkan saja: kamu bisa saja berjalan di mal atau hadir di sebuah acara, lalu tiba-tiba bertemu dengan artis atau influencer terkenal. Hanya dengan selfie bersama mereka, foto tersebut bisa langsung viral, dan kamu akan dianggap memiliki koneksi dengan orang yang memiliki banyak pengaruh di media sosial.

Namun, yang lebih menarik lagi adalah fenomena yang berkembang di dunia maya. Banyak orang yang tidak hanya puas dengan sekadar berfoto bersama selebriti, tapi mereka juga membuat cerita atau narasi di balik foto tersebut. Misalnya, seorang influencer muda yang memposting foto bersama CEO startup terkenal dan menulis caption yang terdengar sangat inspiratif, seperti “Belajar langsung dari yang terbaik.” Padahal, kenyataannya, mereka hanya bertemu di acara networking selama lima menit. Tapi, di dunia media sosial, yang penting adalah apa yang terlihat di permukaan, bukan kenyataan sesungguhnya.

Fenomena “Nempel” ke Tokoh Terkenal dalam Berbagai Bidang

Tidak hanya selebriti atau influencer, orang-orang berpengaruh di bidang bisnis atau politik juga menjadi sasaran flexing terbaru ini. Bayangkan saja, kamu datang ke sebuah acara yang dihadiri oleh politisi muda yang sedang naik daun, atau CEO perusahaan startup yang sedang meroket. Hanya dengan berdiri di samping mereka, atau bahkan sekadar salaman cepat dan foto bersama, kamu sudah bisa memproyeksikan diri sebagai seseorang yang memiliki koneksi penting. Ini membuat orang lain berpikir bahwa kamu memiliki akses ke dunia yang mereka impikan.

Namun, kenyataannya, tidak ada yang benar-benar tahu apa hubungan antara orang tersebut dengan tokoh terkenal yang mereka foto bersama. Bisa jadi, mereka hanya berpapasan sekali, dan foto itu lebih berfungsi sebagai alat pamer daripada bukti hubungan yang nyata. Di sini, media sosial memainkan peran besar dalam menciptakan ilusi bahwa kita terhubung dengan orang-orang yang memiliki status lebih tinggi dari kita. Foto-foto ini sering kali dilengkapi dengan caption yang seolah-olah menunjukkan kedalaman hubungan tersebut, meskipun kenyataannya hanya sebatas momen singkat yang dijadikan alat untuk mendapatkan perhatian.

Dari Selfie ke Status Sosial: Kenapa Ini Bisa Menjadi Trik Cerdas

Hal yang menarik dari tren ini adalah cara selebriti atau orang terkenal lainnya sebenarnya menjadi alat untuk memperkuat citra diri seseorang. Tanpa mereka sadari, banyak orang yang memanfaatkan momen kebersamaan dengan mereka untuk meningkatkan visibilitas pribadi di media sosial. Foto bersama selebriti atau tokoh terkenal menjadi semacam “badge of honor” yang dapat meningkatkan status seseorang, bahkan meskipun tidak ada koneksi langsung yang terjalin di antara mereka.

Namun, ada sisi lain dari fenomena ini yang lebih ironis. Orang-orang yang terlalu sering mengandalkan foto bersama orang terkenal untuk membangun citra diri mereka sering kali dilupakan begitu saja setelah momen tersebut berlalu. Walaupun followers mungkin bertambah, popularitas jangka panjang yang dihasilkan dari foto-foto tersebut sangatlah rapuh. Orang-orang yang melihatnya pun bisa dengan mudah menilai bahwa itu hanya sebuah usaha untuk menunjukkan status, bukan hasil dari pencapaian yang sebenarnya.

Risiko Terungkapnya Ilusi: Ketika Flexing Berujung Malu

Salah satu bahaya terbesar dari flexing gaya ini adalah risiko terungkapnya kenyataan yang jauh dari harapan. Seiring berkembangnya media sosial, semakin banyak orang yang mulai menyadari bahwa apa yang dipamerkan di dunia maya tidak selalu mencerminkan kenyataan. Banyak orang yang akhirnya terjebak dalam kebohongan yang mereka bangun sendiri hanya untuk tampil keren di media sosial. Sebagai contoh, ada banyak kasus di mana seseorang memposting foto dengan selebriti atau tokoh terkenal dan mengklaim mereka memiliki hubungan dekat dengan orang tersebut. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata foto tersebut hanyalah hasil kebetulan belaka, dan hubungan yang mereka bangun di dunia maya ternyata sangat jauh dari kenyataan.

Di sinilah letak ironinya. Orang yang berusaha pamer kedekatan dengan orang terkenal justru sering kali menjadi bahan olokan atau gosip di dunia maya. Alih-alih mendapatkan validasi yang diinginkan, mereka justru menjadi bahan tawa karena dianggap berlebihan atau bahkan membohongi publik. Dalam banyak kasus, ini justru menjadi bumerang yang memperburuk citra mereka, bukan malah meningkatkan status sosial yang diinginkan.

Validasi Sosial dan Ketergantungan pada Flexing

Fenomena ini juga menyoroti bagaimana ketergantungan terhadap validasi sosial telah merasuki kehidupan kita, terutama di kalangan pengguna media sosial. Seringkali, foto dengan orang terkenal atau influencer lebih berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan likes dan komentar daripada sebagai tanda hubungan yang berarti. Validasi sosial ini telah menjadi dorongan utama bagi banyak orang untuk terus memperlihatkan diri mereka dalam cahaya yang lebih menarik atau lebih sukses, meskipun kenyataannya, itu hanya ilusi belaka.

Namun, seiring berlalunya waktu, tren ini juga hampir pasti akan mengalami penurunan. Ketika semua orang mulai melakukan hal yang sama, foto-foto bersama selebriti atau tokoh terkenal tidak lagi memberi dampak yang sama. Pada saat itulah mungkin akan muncul tren baru, yang lebih kreatif atau lebih ekstrim, untuk mengekspresikan status sosial. Mungkin, ke depan kita akan melihat orang-orang yang berusaha “nempel” ke teknologi canggih atau bahkan ke fenomena baru, seperti berinteraksi dengan AI atau robot. Siapa tahu?

Tren yang Tidak Selamanya Tahan Lama

Flexing dengan menempel ke selebriti atau orang top jelas merupakan fenomena yang menyenangkan untuk dibahas dan diamati. Meskipun tampaknya cara ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya besar, efek jangka panjang dari tren ini masih dipertanyakan. Dalam dunia media sosial yang cepat berubah, apa yang viral hari ini bisa jadi sudah ketinggalan zaman besok. Oleh karena itu, meskipun nempel ke selebriti mungkin terlihat keren di awal, kita harus ingat bahwa status sejati tidak hanya terletak pada siapa yang kita kenal, tapi lebih pada apa yang sudah kita gapai dengan kemampuan dan usaha kita sendiri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *