tauaja.com

Kesehatan

Jamu: Nostalgia Rasa dan Khasiat dalam Setiap Tegukan

Published

on

Jamu: Nostalgia Rasa dan Khasiat dalam Setiap Tegukan

Ngomongin jamu itu selalu bikin saya nostalgia. Sejak kecil, saya sering lihat ibu atau nenek bikin jamu di rumah, lengkap dengan aroma rempah-rempah yang khas. Awalnya saya nggak terlalu paham, cuma minum karena disuruh, tapi makin dewasa, saya mulai sadar betapa kayanya tradisi jamu ini, nggak cuma sebagai minuman, tapi juga bagian dari budaya yang punya segudang manfaat untuk kesehatan.

Salah satu jamu paling populer yang sering saya minum adalah kunyit asam. Rasanya menyegarkan, dengan kombinasi asam dari asam jawa dan sedikit rasa pahit khas kunyit. Khasiatnya, kata ibu saya, bagus untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah perut kembung. Saya biasanya minum ini pas lagi banyak aktivitas atau setelah makan makanan yang berat. Bonusnya, kunyit asam juga sering disebut membantu mencerahkan kulit dari dalam. Apakah itu hanya sugesti atau memang benar, namun efeknya memang membuat tubuh terasa lebih segar.

Saya ingat dulu, ketika saya sedang merasa lelah atau setelah makan terlalu banyak, ibu selalu menyarankan saya untuk minum kunyit asam. Rasanya yang asam dan sedikit pahit itu, meskipun kadang bikin saya meringis, ternyata memang sangat menyegarkan. Dan entah kenapa, setelah rutin minum, saya merasa tubuh jadi lebih ringan dan segar. Makanya sampai sekarang, kunyit asam jadi salah satu pilihan pertama saya kalau lagi butuh penyegaran tubuh.

Lalu ada beras kencur, favorit banyak orang karena rasanya manis dan lembut. Ini biasanya saya minum kalau badan lagi pegal-pegal atau capek setelah seharian kerja. Kencur memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga sangat efektif untuk mengurangi nyeri pada otot atau sendi. Selain itu, jamu ini juga katanya bisa meningkatkan nafsu makan. Nggak heran, waktu kecil, ibu sering kasih ini kalau saya malas makan. Rasanya manis banget, ditambah dengan sedikit rasa hangat dari kencur, membuatnya terasa nyaman diminum setelah seharian penuh aktivitas.

Dulu, kalau saya capek banget dan nggak nafsu makan, ibu pasti nyuruh saya minum beras kencur. Setelah minum ini, rasanya nggak cuma badan jadi lebih segar, tapi nafsu makan juga kembali. Ini juga salah satu jamu yang sangat efektif untuk menyegarkan tubuh, apalagi kalau merasa pegal-pegal setelah seharian beraktivitas.

Nah, kalau lagi merasa kurang fit atau mau meningkatkan daya tahan tubuh, saya pilih jamu empon-empon. Campuran jahe, temulawak, kayu manis, dan rempah lainnya ini terasa hangat di tenggorokan dan bikin badan lebih berenergi. Saya juga pernah baca kalau temulawak itu bagus untuk kesehatan hati. Jadi, jamu ini sering saya minum kalau habis makan makanan berminyak atau lagi butuh detox alami. Rasanya yang hangat langsung meresap ke tubuh dan memberi efek nyaman. Saya merasa, setelah rutin minum jamu empon-empon, badan saya jadi lebih tahan terhadap cuaca dingin atau perubahan suhu yang mendadak.

Terdapat juga jamu yang dikhususkan untuk wanita, yaitu jamu daun sirih. Meskipun rasanya sedikit pahit, manfaatnya sangat besar. Daun sirih dikenal karena sifat antiseptiknya, yang sangat baik untuk menjaga kesehatan area kewanitaan. Kadang saya campur dengan madu supaya rasanya lebih enak. Minum ini nggak perlu sering-sering, cukup sesekali saja, terutama kalau lagi merasa perlu membersihkan tubuh dari dalam. Daun sirih memang terkenal memiliki banyak manfaat, selain untuk kesehatan kewanitaan, juga dipercaya bisa mengatasi bau badan. Jadi, bagi yang merasa tubuhnya perlu disegarkan atau dibersihkan dari dalam, jamu daun sirih ini bisa jadi pilihan yang tepat.

Kalau lagi batuk atau tenggorokan gatal, saya biasanya bikin wedang jahe. Meskipun lebih sering disebut minuman herbal daripada jamu, wedang jahe tetap bagian dari tradisi pengobatan alami. Sifat hangat dari jahe sangat efektif meredakan tenggorokan yang tidak nyaman. Kadang saya tambahkan sedikit perasan jeruk nipis dan madu, hasilnya jauh lebih enak daripada obat batuk biasa. Apalagi kalau lagi musim hujan atau cuaca nggak menentu, wedang jahe ini jadi andalan. Rasanya yang pedas-pedas hangat langsung meredakan tenggorokan yang gatal atau teriritasi. Ini juga bisa jadi solusi cepat untuk mengatasi batuk ringan yang datang tiba-tiba.

Jamu lain yang sering saya dengar tapi jarang saya coba adalah pahitan. Sesuai namanya, rasanya pahit luar biasa karena terbuat dari daun sambiloto. Tapi manfaatnya banyak, terutama untuk membersihkan darah kotor dan membantu mengatasi jerawat. Teman saya bilang, pahitan juga efektif untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kalau mau coba, saran saya sih tambahkan sedikit madu atau gula aren biar nggak terlalu pahit. Dulu saya sempat penasaran dengan manfaat pahitan, tapi karena rasanya yang pahit banget, saya jadi agak ragu untuk mencobanya. Tapi setelah mendengar banyak orang yang berhasil mengatasi masalah kulit dan kesehatan tubuh dengan pahitan, rasanya menarik juga untuk mencoba.

Yang terakhir, ada jamu cabe puyang, yang konon efektif untuk meredakan pegal-pegal dan mengatasi masuk angin. Saya sempat coba ini waktu badan terasa berat, dan meskipun rasanya agak pedas, efek hangatnya bikin tubuh lebih ringan. Selain itu, cabe puyang juga dipercaya membantu melancarkan peredaran darah. Rasanya memang agak pedas, tapi setelah beberapa teguk, tubuh terasa lebih hangat dan ringan. Cabe puyang ini juga katanya bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh, jadi cocok banget kalau lagi butuh penambah energi atau melawan rasa pegal setelah aktivitas berat.

Hal yang saya pelajari dari tradisi jamu ini adalah betapa pentingnya menjaga keseimbangan. Jamu nggak cuma diminum saat sakit, tapi juga untuk menjaga kesehatan sehari-hari. Tapi perlu diingat, meskipun jamu alami, bukan berarti bisa diminum berlebihan. Semua ada takarannya. Kalau kalian baru mulai coba jamu, mulailah dari yang rasanya ringan seperti kunyit asam atau beras kencur. Dan selalu dengarkan tubuh kalian, karena setiap orang bisa merespon berbeda terhadap jamu.

Tradisi minum jamu ini rasanya seperti menghubungkan kita dengan alam. Setiap tegukan seakan mengingatkan bahwa solusi kesehatan bisa datang dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita. Jadi, kalau kalian lagi mencari cara alami untuk menjaga kesehatan, nggak ada salahnya coba jamu. Selain manfaatnya, ada kepuasan tersendiri bisa merasakan warisan budaya yang sudah ada sejak dulu. Dan siapa tahu, kalian bisa menemukan ramuan tradisional yang nggak cuma bermanfaat untuk kesehatan, tapi juga enak dan menyegarkan. Jadi, jangan ragu untuk menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat kalian!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *